Jakarta, FORTUNE – Yummy Expo 2024, ajang pameran kuliner terbesar, resmi digelar di JIEXPO Kemayoran, Hall B, Jakarta, pada 17-19 Oktober 2024. Acara ini menghadirkan ragam tenant Industri Makanan Dan Minuman (F&B) yang siap memanjakan para pecinta kuliner Nusantara sekaligus menjadi peluang bisnis bagi para pelaku usaha sektor F&B.
Beragam tenant di Yummy Expo 2024 menampilkan produk dari berbagai kategori, mulai dari kopi, teh, cokelat, produk dairy seperti susu dan keju, wine, hingga bahan segar seperti sayuran, buah-buahan, daging, makanan beku, dan seafood. Selain itu, tersedia pula makanan halal serta inovasi dalam pengemasan dan produk F&B yang berkelanjutan.
Selain menjadi tempat bagi pecinta kuliner, Yummy Expo juga menjadi ajang Business-to-Business (B2B), dengan berbagai pemasok bahan baku berkualitas tinggi hadir untuk mendukung inovasi dan daya saing para pelaku usaha F&B.
Ketua Komite Pembinaan dan Pengembangan UMKM Gabungan Produsen Makanan Minuman Indonesia (GAPMMI), Irwan S. Widjaja, menegaskan bahwa pameran ini memiliki fokus unik pada generasi milenial.
“Ini mungkin satu-satunya pameran F&B yang terfokus kepada generasi milenial,” ungkap Irwan.
Menurutnya, generasi milenial hampir menguasai 70 persen konsumen di Indonesia, dan saat ini produsen berlomba-lomba menciptakan produk yang disukai oleh mereka.
"Yummy Expo juga menampilkan berbagai produk yang disiapkan untuk memenuhi selera generasi tersebut,” tambahnya.
Lebih dari pameran F&B, ada apa saja di Yummy Expo 2024?
Dari eksplorasi produk kuliner hingga kesempatan belajar dari ahli kuliner ternama, Yummy Expo 2024 memberikan pengalaman unik bagi pecinta kuliner dan pelaku bisnis F&B. Salah satu kegiatan unik yang digelar, yakni wine and cheese pairing. Ada pula talkshow seputar wine di Winecademy Room.
Wicien Widjaja, selaku President of The Sommeliers Wine and Spirit, mengatakan bahwa kehadiran Yummy Expo 2024 ini sebagai jembatan antara distributor dan user untuk melihat wine sebagai part of F&B.
“Menurutku, Yummy Expo itu bagus sebagai jembatan untuk para distributor dan juga user untuk melihat wine ini sebagai part of food and beverage. Jadi minum wine itu untuk lifestyle, bukan berarti alkohol sama dengan mabuk mabukan. Tapi, it’s part of lifestyle,” tambahnya.
Selain mencicipi ragam kuliner, acara ini juga menghadirkan workshop dan demo memasak oleh chef terkenal serta pakar F&B, yang memberikan wawasan dan trik memasak, plating, hingga inovasi terbaru dalam dunia kuliner.
Pengunjung dapat menikmati berbagai sampel makanan dan minuman berkualitas dari tenant terbaik di industri, serta mendapatkan penawaran eksklusif selama pameran berlangsung.
Cikhita Virginia Sebayang, Head of HCI (HIPMI Culinary Indonesia), menyampaikan harapannya terhadap Yummy Expo 2024. Ia berharap ajang pameran kuliner ini tidak hanya menjadi wadah bagi industri makanan dan minuman di dalam negeri, tetapi juga membuka peluang bagi pengusaha lokal untuk go global.
"Harapan ke depannya, Yummy Expo ini bisa lebih melihat lagi, banyak entrepreneurs F&B lokal-lokal yang memang nantinya bisa goes global. Nggak cuma produknya ada di Indonesia saja, tapi siapa tahu bisa ekspor sampai ke luar negeri,” ujar Cikhita.
Selain itu, Yummy Expo diharapkan dapat memperluas kolaborasi dengan lebih banyak asosiasi dan organisasi yang terkait dengan industri F&B. Menurutnya, penting bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk mendapatkan akses belajar dan bergabung dengan organisasi tersebut guna meningkatkan skala bisnis mereka.
Di Yummy Expo 2024 pengunjung juga bisa mengikuti kegiatan seru seperti raffle waffle dengan kesempatan untuk memenangkan hadiah menarik. Bagi yang tertarik dengan peluang bisnis, Yummy Expo 2024 juga menyediakan sesi networking interaktif, yang memungkinkan pelaku industri F&B, dari pengusaha kecil hingga besar, untuk menjalin koneksi dan mendapatkan inspirasi bisnis baru.
Selain talkshow dan workshop, Yummy Expo 2024 akan mempersembahkan Yummy Awards, sebuah ajang penghargaan bergengsi yang mengapresiasi kontribusi besar para pelaku industri dalam mengembangkan sektor F&B. Terdapat 7 kategori utama dengan 40 sub-kategori yang akan merayakan inovasi produk, pengaruh sosial, dan kreativitas kuliner, termasuk penghargaan untuk chef populer di media sosial seperti Devina Hermawan dan Renatta Moeloek.