2 Juta Pengguna Toyota di Jepang Hadapi Risiko Kebocoran Data

Toyota telah menyiapkan langkah pemblokiran.

2 Juta Pengguna Toyota di Jepang Hadapi Risiko Kebocoran Data
ilustrasi toyota (unsplash.com/ Christina Telep)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Toyota Motor Corp mengungkapkan, data kendaraan dari 2,15 juta pengguna di Jepang, atau hampir seluruh basis pelanggan yang mendaftar untuk platform layanan cloud sejak 2012, telah terpublish selama satu dekade karena kesalahan manusia. 

Insiden yang juga memengaruhi pelanggan merek mewahnya Lexus itu terjadi ketika produsen mobil itu tengah mendorong konektivitas kendaraan dengan manajemen data berbasis cloud. Langkah ini semula dipandang penting untuk menawarkan pengemudi otonom dan fitur-fitur lain yang didukung kecerdasan buatan lain di masa mendatang.

Masalah dimulai pada November 2013 dan berlangsung hingga pertengahan April, berasal dari kesalahan manusia, lantaran sistem cloud disetel ke publik, bukan privat, kata juru bicara Toyota. Di platform tersebut mencakup sejumlah detail informasi seperti lokasi kendaraan dan nomor identifikasi perangkat kendaraan, meskipun hingga kini tidak ada laporan penggunaan untuk tujuan kejahatan. 

"Ada kekurangan mekanisme pendeteksian aktif, dan kegiatan untuk mendeteksi ada atau tidaknya hal-hal yang menjadi publik," kata juru bicara Toyota dilansir dari Reuters, Jumat (12/5).

Toyota akan memperkenalkan sistem untuk mengaudit pengaturan cloud, membuat sistem untuk terus memantau pengaturan, dan mendidik karyawan secara menyeluruh tentang aturan penanganan data.

Pelanggan yang terkena dampak, termasuk mereka yang mendaftar ke layanan T-Connect yang menyediakan berbagai layanan termasuk bantuan mengemudi dengan suara AI, koneksi otomatis ke pusat panggilan untuk manajemen kendaraan, dan dukungan darurat dalam kasus seperti kecelakaan lalu lintas atau penyakit mendadak. Pengguna lain yang terpengaruh adalah konsumen yang mengguna G-Link, layanan serupa untuk pemilik kendaraan Lexus.

Kebocoran data di Jepang

Komisi Perlindungan Informasi Pribadi Jepang menerima informasi tentang insiden tersebut. Di sisi lain, Toyota telah menyiapkan beberapa langkah untuk memblokir akses data tersebar luar setelah masalah tersebut ditemukan.

Kebocoran besar data pribadi pernah terjadi di perusahaan di Jepang. Pada Maret lalu, operator seluler NTT DoCoMo mengungkap kemungkinan, terdapat 5,29 juta data pelanggan bocor melalui perusahaan tempat mereka melakukan alih daya (outsourcing). 

Dan insiden yang dihadapi Toyota menambah tantangan yang dihadapi Koji Sato, usai mengambil alih kursi CEO Toyota pada 1 April dari Akio Toyoda, sang cucu pendiri perusahaan.

Sejak dia menjabat, Toyota telah mengakui masalah uji keselamatan di afiliasinya Daihatsu dan menerima proposal pemegang saham dari trio manajer aset Eropa untuk meningkatkan pengungkapan lobi perubahan iklim.

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

Most Popular

WTO Buktikan Uni Eropa Diskriminasi Minyak Sawit Indonesia
Daftar 10 Saham Blue Chip 2025 Terbaru
Selain Bukalapak, Ini 7 e-Commerce yang Tutup di Indonesia
Israel Serang Gaza Usai Sepakat Gencatan Senjata, 101 Warga Tewas
Suspensi Saham RATU Resmi Dicabut, Jadi Top Gainers
Mengapa Nilai Tukar Rupiah Bisa Naik dan Turun? Ini Penyebabnya