Jakarta, FORTUNE - Sejumlah media asing menyoroti hasil hitung cepat atau quick count Pilpres 2024. Pasangan nomor urut 02, Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming unggul sementara dengan perolehan suara di atas 50 persen, dan mengindikasikan kemenangannya dalam satu putaran.
Kantor berita Reuters, dalam artikel bertajuk "Indonesians Wake to New Presumed President Prabowo" menuliskan, setelah berbulan-bulan menghadapi ketidakpastian, masyarakat Indonesia akhirnya memperoleh gambaran mengenai calon presiden baru.
Mantan komandan pasukan khusus (Kopasus) Prabowo Subianto unggul dalam berbagai penghitungan suara cepat yang dilakukan sejumlah lembaga jajak pendapat independen dengan raihan hampir 60 persen suara, meninggalkan para rivalnya yakni Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang terpaut sedikitnya 33 persen.
Menteri Pertahanan berusia 72 tahun itu menyatakan di hadapan para pendukungnya, Rabu malam bahwa ini adalah “kemenangan bagi seluruh rakyat Indonesia.” Meski begitu, pengumuman resmi hasil Pemilu 2024 dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan diumumkan penghujung Maret 2024.
“Kemenangan satu putaran ini seharusnya menghilangkan ketidakpastian mengenai siapa yang akan memimpin pemerintahan berikutnya,” kata ekonom Barclays, Brian Tan. “Dia nampaknya merupakan pilihan penerus Presiden Joko Widodo dan telah menjanjikan kesinambungan kebijakan, yang akan memberikan kepastian kepada investor.”
Pasangan Prabowo Subianto dalam kontestasi Pilpres 2024 diketahui merupakan putra sulung Presiden Jokowi, yakni Gibran Rakabuming Raka, yang akan menjadi wakil presiden termuda dalam sejarah Indonesia.
Perjalanan politik Prabowo Subianto
Media Singapura The Straits Times juga menyoroti kemenangan yang akhirnya diraih, Prabowo Subianto, setelah hasil hitung cepat tidak resmi pada pemilu 14 Februari dengan torehan hampir 60 persen suara, salah satunya dalam artikel berjudul "Is Prabowo a seat-warmer for Jokowi’s son, or will he stamp his own mark as Indonesia’s president?"
Prabowo adalah kandidat tertua dalam pencalonan presiden. Pilpres 2024 ini merupakan pencalonan presiden ketiganya setelah dua kali gagal melawan Presiden Joko Widodo pada 2014 dan 2019.
Perjalanan politiknya dinulai setelah karir militernya yang kontroversial. Ia bergabung dengan dunia politik pada tahun 2004, dan terbukti tangguh. Ia pertama kali terjun ke politik pemilu pada 2009, berpasangan dengan Presiden kelima Megawati Soekarnoputri, meski akhirnya kalah.
Setahun sebelumnya, pada 2008, Prabowo mendirikan Gerindra dan menjabat sebagai ketua partai tersebut sejak 2014. Di bawah kepemimpinannya, Gerindra telah berkembang menjadi partai terbesar ketiga di Parlemen dengan 78 kursi.
Pada pemilu kali ini, ia berusaha mengubah jati dirinya, membuang kepribadian militernya dan memilih sosok yang lebih mudah didekati. Aksi-aksi unjuk rasa yang dilakukannya penuh semangat, menampilkan musik yang menarik dan “gemoy” atau gerakan tarian lucu yang menjadi ciri khasnya.
Dalam beberapa kesempatan, Prabowo kerap menyatakan komitmennya untuk melanjutkan pembangunan ekonomi ambisius dan proyek infrastruktur lama yang diusung Presiden Joko Widodo, termasuk pemindahan ibu kota administratif Jakarta ke Nusantara di Kalimantan Timur.
Namun, beberapa analis mempertanyakan apakah ia akan tetap setia kepada Presiden Joko Widodo. Kalau pun demikian, sampai berapa lama.
“Sampai kapan hubungan harmonis antara Pak Widodo dan Pak Prabowo ini akan bertahan? Tujuan akhirnya adalah Gibran menjadi presiden, bukan wakil presiden. Akankah Gibran cukup sabar menunggu 10 tahun (jika Prabowo menjabat presiden dua kali) atau berpisah di tengah jalan?” kata Peneliti di Universitas Katolik Atma Jaya, Yoes Kenawas dikutip dari The Straits Times.
Mengingat Prabowo akan memiliki “sekutunya sendiri” dan kemungkinan besar akan “melanjutkan” kepentingan mereka terlebih dahulu sebelum kepentingan Jokowi, Yoes berkata: “Gibran harus membangun portofolionya dalam lima tahun ke depan untuk membuktikan hal tersebut, dia memiliki apa yang diperlukan untuk menjadi seorang pemimpin dan tidak hanya mencapai posisinya sekarang karena dia adalah putra presiden.”
Sementara itu, kantor berita Associated Press (AP) juga memberitakan keunggulan suara pasangan Capres-Cawapres nomor urut 02, Prabowo-Gibran dalam berita bertajuk "Former Indonesian General Linked to Human Rights Abuses Claims Victory in Presidential Election".
Menurut penghitungan tidak resmi yang dilakukan oleh lembaga pemungutan suara di Indonesia, Subianto memperoleh 57 hingga 59 persen suara, dengan lebih dari 80 persen suara dihitung di TPS yang dijadikan sampel.
Penghitungan cepat ini didasarkan pada perolehan suara aktual di beberapa TPS sampel di seluruh Indonesia. Penghitungan resmi akan memakan waktu lama, namun penghitungan cepat telah memberikan gambaran akurat mengenai hasil pemilihan presiden yang diselenggarakan di Indonesia sejak dimulainya pemungutan suara langsung pada tahun 2004.
“Kita tidak boleh sombong. Kita tidak boleh bangga. Kita tidak boleh euforia. Kita tetap harus rendah hati. Kemenangan ini harus menjadi kemenangan seluruh rakyat Indonesia,” kata Prabowo dalam pidatonya.
Untuk menghindari pemilihan putaran kedua melawan kedua pesaingnya, ia membutuhkan lebih dari 50 persen dari seluruh suara yang diberikan dan setidaknya 20 persen di setiap provinsi di Indonesia.
Belum ada pernyataan dari petugas pemilu, dan dua mantan gubernur provinsi yang juga berkompetisi dalam pemungutan suara tidak mengakui kekalahan.
Hasil quick count
Berdasarkan hasil quick count LSI, Kamis (15/2) pukul 9.32 dengan basis data yang masuk 97,20 persen, Pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming masih unggul 57,52 persen suara, diikuti pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar 25,23 persen dan pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD sebanyak 17,26 persen.
Sedangkan survei Indikator melaporkan, Pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming masih unggul dengan 58,00 persen suara, diikuti pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar 25,32 persen dan pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD sebanyak 16,68 persen.
Adapun, menurut hasil survei Poltracking, Pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming unggul dengan 59,33 persen suara, diikuti pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar 24,38 persen dan pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD sebanyak 16,29 persen.