Menteri Airlangga Usulkan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Jadi PSN

Saat ini sumber pendanaannya belum bisa dipastikan.

Menteri Airlangga Usulkan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Jadi PSN
Ilustrasi: desain dari Kereta Cepat Jakarta Surabaya yang sedang dikembangkan. (Tangkapan Layar Youtube LPDP RI).
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengatakan telah membahas proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Presiden Joko "Jokowi" Widodo.

Hasil rapat dengan Jokowi itu menunjukkan bahwa pemerintah akan mengkaji untuk melanjutkan kereta cepat dari Bandung ke Yogyakarta, Solo, lalu ke Surabaya.

“Kalau [proyek kereta cepat] sudah sampai Bandung, tanggung. Kalau bisa dilanjutkan. Kemarin sudah dirapatkan, diusulkan ke dalam PSN (Proyek Strategis Nasional),” kata dia dalam keterangan resmi yang dikutip Kamis (12/10).

Namun demikian, Airlangga belum dapat memastikan apakah pendanaan untuk kelanjutan proyek kereta cepat tersebut akan bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) atau swasta.

"Ya, nanti dibuat studinya dulu. Sehingga dari situ baru nanti diputuskan pola [pendanaannya] seperti apa," ujarnya.

Airlangga telah menjajal kereta cepat Jakarta-Bandung (KCJB) setelah diresmikan oleh Presiden Jokowi, dan dia mengaku merasa nyaman dengan moda angkutan tersebut.

“Kereta cepat Jakarta-Bandung ini pergerakannya stabil, kualitasnya bagus,” ujarnya.

Sudah mulai disiapkan Kemenhub

Sebelumnya, Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi, menyatakan kereta cepat Jakarta-Surabaya sudah masuk cetak biru perencanaan Kementerian Perhubungan (Kemenhub). 

"Kami diperintahkan untuk membuat blue print dari Bandung sampai ke Surabaya. Tentu apa yang kami buat adalah satu konsep yang meneruskan apa yang sudah kami letakkan pada dasar transformasi dari kereta cepat," kata Budi, Minggu (8/10).

Ia menyatakan pemerintah telah membuktikan kereta cepat Jakarta-Bandung bisa terealisasi. Untuk itu, pihaknya kemudian membuat rancangan dengan variabel-variabel tertentu yang membuat operasional kereta nantinya bisa menjadi lebih efisien.

"Bayangkan, Jakarta-Surabaya 3,5 jam," ujarnya.

Salah satu variabel perhitungan itu berkenaan dengan biaya, dan mesti memperhatikan jalur atau jalan mana saja yang akan dilaluinya. "Nah, itu mempengaruhi. Terus daya beli masyarakat, ini dihitung sebagai suatu optimalisasi," ujarnya.

Kereta Cepat Whoosh

Indonesia telah resmi mempunyai kereta cepat yang dinamai Whoosh. Kata tersebut merupakan singkatan dari Waktu Hemat, Operasi Optimal, dan Sistem Hebat.

Whoosh disinyalir menjadi kereta cepat pertama di Indonesia dan Asia Tenggara dengan kecepatan rata-rata mencapai 350 kilometer per jam. Dengan kecepatan tersebut, Whoosh dapat menempuh jalur sepanjang 142,3 kilometer dengan waktu tempuh sekitar 45 menit.

Sebelum resmi beroperasi, Whoosh telah melalui uji coba pada 15–30 September lalu.

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

Most Popular

WTO Buktikan Uni Eropa Diskriminasi Minyak Sawit Indonesia
Daftar 10 Saham Blue Chip 2025 Terbaru
Selain Bukalapak, Ini 7 e-Commerce yang Tutup di Indonesia
Israel Serang Gaza Usai Sepakat Gencatan Senjata, 101 Warga Tewas
Suspensi Saham RATU Resmi Dicabut, Jadi Top Gainers
Mengapa Nilai Tukar Rupiah Bisa Naik dan Turun? Ini Penyebabnya