AS Kirim Anti Rudal Canggih ke Israel Buat Lawan Iran

AS menyatakan bantuan ini untuk menolong Israel, sekutunya.

AS Kirim Anti Rudal Canggih ke Israel Buat Lawan Iran
Ilustrasi: Terminal High-Altitude Area Defense (THAAD) milik Amerika Serikat yang bakal dikirim ke Israel. (Dok.Lockheed Martin’s)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • Pentagon AS kirim sistem anti-rudal dan pasukan ke Israel untuk melindungi dari serangan Iran.
  • THAAD dikerahkan untuk memperkuat pertahanan udara Israel setelah serangan rudal Iran sebelumnya.
  • Konflik antara Israel, Hizbullah, dan Iran meningkatkan tensi peperangan di Timur Tengah.

Jakarta, FORTUNE -  Pentagon mengumumkan aksinya untuk mengirimkan sistem antirudal canggih dan pasukan ke Israel untuk membantu melindungi sekutunya dari serangan Iran. Padahal, Iran telah memperingatkan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, untuk tidak ikut campur dalam perseteruan dengan Israel.

Laman Fortune melansir Senin (14/10), bahwa juru bicara Pentagon, Pat Ryder, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Menteri Pertahanan Lloyd Austin mengesahkan pengerahan Terminal High-Altitude Area Defense (THAAD) untuk menopang pertahanan udara Israel. Ini merupakan perintah langsung dari Biden.

Ia mengatakan sistem tersebut akan membantu memperkuat pertahanan udara Israel setelah serangan rudal balistik Iran terhadap Israel pada April dan Oktober.

Pengiriman sistem pertahanan rudal canggih itu berisiko meningkatkan tensi peperangan di Timur Tengah, meskipun ada upaya diplomatik yang meluas untuk menghindari perang habis-habisan.

Peringatan Iran itu disampaikan dalam sebuah unggahan pada platform sosial X yang telah lama dikaitkan dengan Menteri Luar Negeri Abbas Araghchi, yang mencatat laporan sebelumnya bahwa AS sedang mempertimbangkan pengerahan itu.

Pasukan Israel dan pejuang Hizbullah di Lebanon telah bentrok sejak 8 Oktober 2023, ketika kelompok militan Lebanon mulai menembakkan roket ke perbatasan untuk mendukung sekutunya Hamas di Gaza. Akhir bulan lalu, Israel melancarkan invasi darat  ke Lebanon. Israel secara luas diyakini sedang mempersiapkan respons militer terhadap serangan Iran pada 1 Oktober ketika negara itu menembakkan sekitar 180 rudal ke Israel.

Ryder mengatakan pengerahan pasukan ini menegaskan komitmen kuat Amerika Serikat untuk membela Israel, dan untuk membela warga Amerika di Israel, dari serangan rudal balistik lebih lanjut oleh Iran.

Belum jelas THAAD itu berasal atau kapan akan tiba. Letnan Kolonel Nadav Shoshani, juru bicara militer Israel, menolak memberikan jadwal kedatangannya, tetapi berterima kasih kepada AS atas dukungannya.

Alat pertahanan udara AS yang canggih

Bukan hal yang aneh bagi AS untuk menempatkan pasukan dalam jumlah terbatas di Israel, yang dianggap sebagai sekutu regional utamanya. Secara umum, hanya ada sedikit pasukan di sana secara konsisten serta pengerahan pasukan secara bergilir secara rutin untuk pelatihan.

Menurut laporan Congressional Research Service, Angkatan Darat memiliki tujuh sistem pertahanan THAAD. Umumnya masing-masing terdiri dari enam peluncur yang dipasang di truk, 48 pencegat, peralatan radio dan radar, dan memerlukan 95 tentara untuk mengoperasikannya.

THAAD dianggap sebagai sistem pelengkap Patriot, tetapi dapat mempertahankan wilayah yang lebih luas. Sistem ini dapat mengenai sasaran pada jarak 150 hingga 200 kilometer (93 hingga 124 mil), dan digunakan untuk menghancurkan ancaman rudal balistik jarak pendek, jarak menengah, dan jarak menengah terbatas yang berada di dalam atau di luar atmosfer.

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

Most Popular

Emas Menguat Setelah Data Inflasi AS Lebih Rendah Dari Ekspektasi
TikTok Diblokir Mulai 19 Januari 2025, Pengguna AS Beralih
WTO Buktikan Uni Eropa Diskriminasi Minyak Sawit Indonesia
Daftar 10 Saham Blue Chip 2025 Terbaru
Openspace Himpun Dana US$165 Juta, Siap Perluas Investasi Startup
Suspensi Saham RATU Resmi Dicabut, Jadi Top Gainers