Aturan Impor Direvisi, Premiks Fortifikan Sudah Mulai Masuk Indonesia

Harga tepung terigu turun tipis.

Aturan Impor Direvisi, Premiks Fortifikan Sudah Mulai Masuk Indonesia
ilustrasi bisnis impor (unsplash.com/Andy Li)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • Kemendag merespons keluhan Aptindo ihwal ancaman ketersediaan stok tepung terigu nasional akibat aturan Permendag No.36/2023.
  • Pemerintah merevisi aturan tersebut sehingga memungkinkan premiks fortifikan kembali diimpor tanpa harus masuk lartas.
  • Stok gandum mencapai 1,2 juta ton, cukup untuk kebutuhan 1,5 bulan ke depan. 

Jakarta, FORTUNE - Kementerian Perdagangan (Kemendag) memberikan tanggapan terhadap keluhan dari Asosiasi Produsen Tepung Terigu Indonesia (Aptindo) yang menyebut Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No.36/2023 mengancam ketersediaan stok tepung terigu nasional.

Dalam aturan tersebut, terdapat premiks fortifikan atau bahan penolong tepung terigu dalam pembatasan Impor barang (lartas).

Demi mengakomodasi keluhan pelaku usaha, Direktur Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting, Kementerian Perdagangan, Bambang Wisnubroto, mengatakan pemerintah telah merevisi aturan tersebut. Dengan begitu, premiks fortifikan dapat diimpor kembali oleh para pelaku usaha.

“Premiks fortifikan untuk tepung terigu tidak lagi masuk ke dalam lartas jadi hanya perlu laporan surveyor (LS) sebelum mengimpor,” kata dia dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi, Senin (6/5).

Aturan itu telah direvisi ke Permendag No.7/2024.

Aturan direvisi karena premiks fortifikan masih harus impor dan belum diproduksi di dalam negeri.

Setelah terjadi revisi, Bambang mengatakan premiks fortifikan telah kembali masuk ke Indonesia, terutama yang berasal dari India.

“Dipastikan untuk tepung terigu takkan ada masalah, terutama pada perkembangan harganya,” ujarnya.

Adapun stok gandum untuk bahan baku tepung terigu saat ini mencapai 1,2 juta ton, dan jumlah tersebut dapat memenuhi kebutuhan untuk 1,5 bulan ke depan.

Per 4 Mei 2024, harga tepung terigu dalam negeri mencapai Rp12.875 per kilogram atau turun 0,2 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Keluhan Aptindo terhadap Kemendag

Sebelumnya, Ketua Umum Asosiasi Tepung Terigu Indonesia (Aptindo), Franciscus (Franky) Welirang, mengatakan Permendag No.36/2023 mengancam ketersediaan stok tepung terigu nasional. Jumlah stok bahkan diprediksi akan berkurang hingga 50 persen.

Franky menjelaskan Permendag itu menetapkan bahwa impor premiks fortifikan yang semula hanya dapat bersandar pada laporan surveyor (LS), kini harus memakai persetujuan impor (PI) dan LS.

Ketentuan baru itu dinilai mengganggu penyediaan premiks fortifikan, yang dibutuhkan untuk memproduksi tepung terigu.

Premiks fortifikan adalah fortifikasi tepung terigu dalam bentuk zat gizi mikro tambahan seperti zat besi (Fe), zink (Zn), asam folat, vitamin B1 dan vitamin B2.

Bahan-bahan tersebut dibutuhkan untuk memproduksi tepung terigu yang sesuai dengan aturan Standar Nasional Indonesia (SNI) SNI 3751:2018. 

SNI itu diberlakukan wajib lewat Peraturan Menteri Perindustrian (Permenperin) No.1/2021 tentang Pemberlakuan Standar Nasional Indonesia Tepung Terigu Sebagai Bahan Makanan Secara Wajib.

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

Most Popular

Israel Serang Gaza Usai Sepakat Gencatan Senjata, 101 Warga Tewas
Mengapa Nilai Tukar Rupiah Bisa Naik dan Turun? Ini Penyebabnya
Cara Menghitung Dana Pensiun Karyawan Swasta, Ini Simulasinya
Konsekuensi Denda Jika Telat Bayar Cicilan KPR, Bisa Disita
Investor Asing Hengkang dari Pasar Obligasi Asia pada Desember 2024
Cara Mengurus Sertifikat Tanah Hilang, Biaya, dan Prosedurnya