Jakarta, FORTUNE - PT MRT Jakarta (Perseroda) dan Bank DKI sepakat menjalin kemitraan strategis melalui hak penamaan (naming rights) Stasiun Bundaran HI Bank DKI. Kerja sama ini berlangsung selama 3 tahun atau hingga 2027.
Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda), Tuhiyat, mengatakan bahwa saat ini terdapat tujuh stasiun MRT Jakarta yang telah bermitra dalam aspek hak penamaan.
“Stasiun Bundaran HI Bank DKI menjadi stasiun kedelapan di fase 1 ini yang dikerjasamakan dalam hal hak penamaan. Ini merupakan bagian dari sinergi antarbadan usaha milik daerah DKI Jakarta,” kata dia dalam keterangan resmi, Selasa (8/10).
Stasiun bawah tanah keenam ini mengusung konsep gaya hidup internasional, karena terletak di area hotel internasional, pusat perbelanjaan, kantor kedutaan, dan salah satu ikon Jakarta, Bundaran HI. Warna-warna putih, perak, dan abu-abu akan mendominasi stasiun menggunakan konsep gaya hidup perkotaan, modern, internasional, dan perdamaian dunia.
Stasiun Bundaran HI Bank DKI merupakan yang teramai dari 13 stasiun yang telah beroperasi. Dalam setiap bulannya, stasiun tersebut bisa melayani 400.000 penumpang. Sementara itu, MRT Jakarta secara keseluruhan telah mengangkut 106 juta penumpang sejak beroperasi secara komersial pada 24 Maret 2019.
Tidak diungkapkan nilai kontrak untuk hak penamaan Stasiun MRT Bundaran HI. Namun, ke depannya, kata Tuhiyat, MRT membuka lebih banyak lagi kesempatan bermitra dengan berbagai pihak terkait hak penamaan stasiun yang merupakan salah satu saluran pendapatan nontiket.
Terbuka akan kolaborasi dalam transportasi
Tuhiyat menambahkan bahwa MRT Jakarta terus mendorong kerja sama dan kolaborasi dalam memajukan sistem Transportasi publik untuk mendukung gaya hidup masyarakat pada berbagai bidang.
“Kemitraan antara MRT Jakarta dan Bank DKI ini melengkapi dan menunjukkan bahwa MRT Jakarta merangkul dan terbuka dengan siapa saja dalam hal mengembangkan Jakarta sebagai episentrum ekonomi dan bisnis nasional,” ujarnya.
Penamaan Stasiun Bundaran HI Bank DKI ini merupakan kelanjutan dari sinergi antara Bank DKI dan MRT Jakarta, yang sebelumnya telah terjalin via MartiPay oleh MRT Jakarta, sebagai pilihan pembayaran nontunai pada moda transportasi MRT Jakarta, melalui kerja sama co-branding produk digital Bank DKI, JakOne Pay menjadi MartiPay.
Sejauh ini, tercatat delapan stasiun MRT Jakarta yang telah mendapatkan penamaan, yaitu Stasiun Lebak Bulus Grab, Fatmawati Indomaret, Blok M BCA, Senayan Mastercard, Istora Mandiri, Setiabudi Astra, Dukuh Atas BNI, dan Bundaran HI Bank DKI.
Secara kinerja, sepanjang 2023 MRT Jakarta mencatatkan total pendapatan sebesar Rp1,35 triliun. Pendapatan ini masih didominasi oleh pendapatan subsidi sebesar Rp743,76 miliar, sedangkan untuk pendapatan tiket hanya Rp250,87 miliar.
Lalu, pendapatan nontiket mencapai Rp358,42 miliar dengan realisasi perolehan pendapatan non-tiket pada 2023 turun 28,77 persen dari Rp503,17 miliar pada 2022.