CEO Boeing Akui Kesalahan Atas Insiden Alaska Airlines

Boeing akan memastikan pesawat produksinya aman.

CEO Boeing Akui Kesalahan Atas Insiden Alaska Airlines
Ilustrasi Boeing 737 Max. (Boeing.com)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - CEO Boeing, Dave Calhoun, buka suara soal insiden terlepasnya panel kabin pada pesawat Alaska Airlines 737-9 Max pekan lalu.             

Ia mengakui kesahalan yang dilakukan perusahaannya itu, dan memerintahkan kepada stafnya untuk bekerja sama dengan regulator agar kejadian ini tidak terulang.

“Pertama, kami akan melakukan pendekatan ini dengan mengakui kesalahan kami,” kata Calhoun kepada para karyawan, berdasarkan rilis Boeing yang dikutip dari Reuters, Rabu (10/1).

Alaska Airlines dan United Airlines merupakan dua maskapai penerbangan AS yang menggunakan pesawat tipe tersebut.

Boeing telah memerintahkan pabriknya dan pemasoknya untuk memastikan masalah tersebut untuk diatasi, serta melakukan pemeriksaan sistem dan proses yang lebih luas. 

“Kami akan  sepenuhnya transparan di setiap langkah,” ujarnya.

Calhoun mengatakan akan terus memastikan pesawat produksi selanjutnya benar-benar aman saat mengudara.

Ia pun mengapresiasi keputusan pilot Alaska Airlines yang langsung mendarat darurat sehingga 171 penumpangnya selamat.

Sebelumnya, pakar komunikasi krisis yang berbasis di AS, Paul Oestreicher, sempat mengkritik Boeing pada 2019 karena terkesan lamban untuk mengakui kesalahannya atas jatuhnya pesawat Lion Air dan Ethiopian Airlines. Setidaknya kala itu butuh waktu berminggu-minggu bagi Boeing untuk meminta maaf.

Hal ini terlihat kontras dengan peristiwa Alaska Airlines yang langsung mendapat respons perusahaan.

“Bertindak lebih cepat, mengakui pentingnya transparansi, mengungkapkan beberapa empati, dan berkomitmen untuk memperbaikinya,” ujarnya.

Inspeksi protokol keselamatan

Berdasarkan sumber Reuters, Boeing telah memeriksa catatan layanan pesawat Boeing 737-900ER sebelumnya yang memiliki penutup pintu serupa. Namun, semuanya telah menjalani perawatan ekstensif sejak dikirimkan dan tidak ada yang menunjukkan tanda-tanda masalah serupa yang dialami 737-9 Max.

Masalah terbaru ini dapat mendorong Administrasi Penerbangan Federal (FAA) untuk mengambil tindakan lebih keras dalam mensertifikasi desain untuk model lain milik Boeing, termasuk perubahan yang diperlukan pada MAX 7 yang berukuran lebih kecil.

Maskapai penerbangan belum memulai inspeksi resmi terhadap pesawat mereka yang saat ini dilarang terbang.

FAA menyebut Boeing sedang merevisi instruksi untuk inspeksi dan pemeliharaan, yang masih harus disetujui oleh regulator sebelum pemeriksaan dapat dimulai. FAA mengatakan pihaknya akan melakukan peninjauan menyeluruh dan keselamatan publik akan menentukan batas waktu untuk mengembalikan Boeing 737-9 Max ke layanan.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

IDN Channels

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Beban Kerja Tinggi dan Gaji Rendah, Great Resignation Marak Lagi
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil