Citroen E-C3 Akan Diproduksi di Indonesia Agustus 2024

Perakitan akan dilakukan di pabrik afiliasi Indomobil.

Citroen E-C3 Akan Diproduksi di Indonesia Agustus 2024
penandatanganan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) antara Indomobil Group, Stellantis, dan PT National Assemblers pada ajang Gaikindo Indonesia Internasional Auto Show (GIIAS) 2024, Rabu (17/7). (Eko Wahyudi/FORTUNE Indonesia)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • Citroen Indonesia akan memulai produksi mobil listrik E-C3 CKD di Purwakarta, Jawa Barat, pada Agustus mendatang.
  • MoU ditandatangani oleh Indomobil Group, Stellantis, dan PT National Assemblers di GIIAS 2024.
  • Produksi massal dilakukan di pabrik National Assemblers dengan kapasitas hingga 6.000 unit per tahun.

Tangerang, FORTUNE - Citroen Indonesia akan memproduksi mobil listrik E-C3 secara completely knock down (CKD) di Purwakarta, Jawa Barat, yang rencananya bakal dimulai pada Agustus mendatang.

Langkah ini ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) oleh Indomobil Group, Stellantis selaku induk pemilik Citroen, dan PT National Assemblers pada ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024, Rabu (17/7).

Chief Executive Officer Citroen Indonesia, Tan Kim Piauw, mengungkapkan bahwa produksi massal perdana mobil listrik Citroen E-C3 akan dilakukan di pabrik National Assemblers milik Indomobil Group di Purwakarta, Jawa Barat.

Sebelumnya, serangkaian uji coba produksi telah dilakukan di pabrik tersebut selama 2-3 bulan terakhir.

"Pabrik kami di Purwakarta memiliki kapasitas produksi hingga 6.000 unit per tahun dengan kapasitas normal atau satu shift," ujar Tan Kim Piauw di GIIAS 2024, Tangerang, Rabu (17/7).

Setelah berhasil memulai produksi massal, Citroen berencana menghentikan impor E-C3 secara bertahap dan berkonsentrasi pada penjualan model yang dirakit di dalam negeri.

Citroen menjadi merek Eropa pertama yang mendapatkan insentif bebas bea masuk dan PPnBM untuk impor mobil listrik completely built up (CBU) dari pemerintah.

Meningkatkan TKDN

Tan Kim Piauw mengatakan Citroen memperoleh kuota impor 4.500 unit untuk model E-C3 dengan bantuan insentif tersebut.

Namun, dengan beroperasinya pabrik di Purwakarta, Citroen belum tentu akan menyerap seluruh kuota impor yang telah diberikan.

"Kami justru akan segera mengejar target TKDN (Tingkat Kandungan Dalam Negeri) minimal 40 persen untuk mendapatkan insentif PPN," ujarnya.

Total investasi untuk produksi lokal Citroen E-C3 All Electric ini mencapai Rp381 miliar. Setelah mendapatkan insentif bebas bea masuk dan PPnBM, Citroen E-C3 akan dipasarkan dengan harga Rp377 juta.

Insentif untuk Citroen E-C3 akan berlaku sampai dengan 2026. Hal ini tertuang dalam Surat Persetujuan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Republik Indonesia nomor 1/KBLBB-CBU/1/OSS/PMDN 2024 kepada PT National Assemblers, selaku perusahaan perakitan dari PT Indomobil Sukses Internasional Tbk. (IMAS).

 

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

Most Popular

WTO Buktikan Uni Eropa Diskriminasi Minyak Sawit Indonesia
Daftar 10 Saham Blue Chip 2025 Terbaru
Selain Bukalapak, Ini 7 e-Commerce yang Tutup di Indonesia
Israel Serang Gaza Usai Sepakat Gencatan Senjata, 101 Warga Tewas
Suspensi Saham RATU Resmi Dicabut, Jadi Top Gainers
Mengapa Nilai Tukar Rupiah Bisa Naik dan Turun? Ini Penyebabnya