Donald Trump Bakal Cabut Keringanan Pajak EV Jika Jadi Presiden AS

Menurutnya, insentif pajak bukan hal baik.

Donald Trump Bakal Cabut Keringanan Pajak EV Jika Jadi Presiden AS
Donald Trump. (Flickr/Public Domain)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • Donald Trump akan menghentikan insentif pajak US$7.500 untuk kendaraan listrik
  • Trump pertimbangkan menunjuk Elon Musk sebagai penasihat karena dianggap cerdas dan berbakat
  • Trump berencana mencabut aturan pemerintahan Biden yang mendorong produsen mobil untuk memproduksi lebih banyak kendaraan listrik

Jakarta, FORTUNE - Donald Trump berencana menghentikan insentif pajak sebesar US$7.500 untuk pembelian Kendaraan Listrik dan mempertimbangkan untuk menunjuk CEO Tesla, Elon Musk, sebagai penasihatnya. Pernyataan ini dia sampaikan saat berkampanye di Pennsylvania, Senin (19/8).

"Secara umum, kredit pajak dan insentif bukanlah hal yang baik," kata Trump kepada Reuters setelah acara kampanye di York, Pennsylvania, ketika ditanya tentang insentif pajak untuk kendaraan listrik.

Ia memilih Musk sebagai penasihat karena menganggapnya sebagai sosok yang cerdas dan berbakat.

Musk sebelumnya telah menyatakan dukungannya untuk Trump dalam pemilihan presiden AS, namun Tesla belum memberikan komentar tentang hal tersebut.

Jika terpilih, Trump dapat berupaya membatalkan aturan Departemen Keuangan yang memberikan kemudahan bagi produsen mobil untuk mendapatkan kredit pajak tersebut, atau ia bisa meminta Kongres AS untuk menghapus kredit pajak itu sepenuhnya.

Selama menjabat, demikian warta Reuters, Trump pernah mencoba mencabut insentif pajak untuk kendaraan listrik, yang kemudian diperluas oleh Presiden Joe Biden pada 2022.

Namun, Trump belum mengambil keputusan final mengenai insentif ini. Meskipun ia mengaku sebagai penggemar mobil listrik, ia juga mendukung mobil berbahan bakar bensin, mobil hibrida, dan jenis kendaraan lainnya.

Trump juga berencana mencabut aturan yang dikeluarkan oleh pemerintahan Biden, yang mendorong produsen mobil untuk memproduksi lebih banyak kendaraan listrik dan hibrida plug-in guna memenuhi standar emisi yang lebih ketat.

Ia memprediksi bahwa permintaan untuk kendaraan listrik akan tetap kecil karena masalah biaya dan jarak tempuh baterai.

Bakal menerapkan tarif baru bagi produsen mobil dari Meksiko

Pada hari yang sama, Trump mengumumkan rencananya untuk mencegah ekspor kendaraan buatan Detroit Three dan produsen mobil lainnya dari Meksiko ke AS dengan memberlakukan tarif baru.

Ia juga berencana untuk mencegah produsen mobil Cina membangun pabrik baru di Meksiko yang ditujukan untuk pasar AS. Ancaman serupa pernah ia lontarkan semasa dia menjabat sebagai presiden.

"Jika Anda mengenakan tarif pada mobil-mobil tersebut, mereka akan memilih untuk memproduksinya di sini," kata Trump. "Ini sangat sederhana. Tidak rumit. Jika Anda memberi tahu Meksiko, 'Anda sedang mencuri industri otomotif kami,' seperti yang mereka lakukan sekarang."

Namun, Trump membuka peluang bagi produsen mobil Tiongkok dan produsen lainnya untuk membangun pabrik di AS.

"Kami akan memberikan insentif, dan jika Cina atau negara lain ingin menjual mobil di sini, mereka harus membangun pabrik di sini dan mempekerjakan pekerja lokal," kata Trump. "Kami ingin membuat mobil kami sendiri."

Secara terpisah, Trump juga melontarkan kritik terhadap Alphabet, perusahaan induk Google, meskipun ia enggan menyatakan apakah perusahaan teknologi tersebut harus dipecah setelah putusan hakim yang menyebut Google sebagai monopoli ilegal.

Bakal merelaksasi TikTok di AS

Trump juga menyatakan bahwa ia akan mencegah pelarangan aplikasi video pendek TikTok, meskipun ada undang-undang yang disetujui pada April lalu yang memberikan batas waktu hingga 19 Januari 2025 bagi ByteDance, pemilik TikTok asal Cina, untuk melepas aset mereka di AS.

Saat ditanya apakah ia akan menerima kepemilikan TikTok oleh Cina, Trump tidak memberikan jawaban langsung, tetapi menyebutkan bahwa ByteDance mungkin akan menjualnya.

"Melarang sesuatu seperti itu cukup sulit karena menyangkut kebebasan berbicara," kata Trump. "Ada banyak hal yang perlu dipertimbangkan dalam situasi ini, tetapi TikTok telah memperlakukan saya dengan sangat baik."

Magazine

SEE MORE>
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024

Most Popular

12 Tahun Dijual, Rumah Mewah Michael Jordan di Chicago Akhirnya Laku
Isak Tangis Sri Mulyani di Banggar DPR Usai Sepakati RUU APBN 2025
OnlyFans Cetak Rekor Pendapatan, Capai US$6,6 Miliar di 2023
Perbedaan Istana Garuda dan Istana Negara IKN, Jangan Keliru
Alibaba Pertahankan Kepemilikan 88 Miliar Saham GoTo hingga 5 Tahun
Bunga Acuan Turun, BI Proyeksikan Kredit Bank Tumbuh 12%