Erick Thohir Ungkap Opsi Lebur 7 BUMN Karya Jadi 1 Entitas

Diharapkan BUMN karya yang tersisa bisa lebih kuat.

Erick Thohir Ungkap Opsi Lebur 7 BUMN Karya Jadi 1 Entitas
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir saat keterangan pers usai rapat dengan Menteri Perumahan dan Kawasan Pemukiman Maruarar Sirait, Senin (10/2). (Dok. Kementerian BUMN).
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • Penyederhanaan melalui merger dianggap lebih efektif daripada mempertahankan banyak entitas dengan beban keuangan yang terus meningkat.
  • Rencana awalnya adalah menyusutkan tujuh BUMN karya menjadi tiga, namun tidak menutup kemungkinan adanya perubahan lebih lanjut dalam prosesnya.

Jakarta, FORTUNE - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, mengungkap rencana untuk merampingkan jumlah BUMN Karya guna meningkatkan efisiensi dan efektivitas bisnis pada sektor konstruksi.

Dalam rapat kerja bersama Komisi VI DPR, Erick menegaskan langkah refocusing ini menjadi bagian dari strategi besar menyehatkan perusahaan pelat merah pada sektor infrastruktur.

“Saya sepakat karya kita akan refocusing, tentu tekanannya akan besar, karena itu waktu itu kita pernah mengusulkan tujuh menjadi tiga karya,” ujar Erick, Kamis (13/2).

Menurutnya, penyederhanaan jumlah BUMN karya melalui Merger menjadi solusi yang lebih efektif dibanding mempertahankan banyak entitas dengan beban keuangan yang terus meningkat.

Erick juga menyoroti peran Rancangan Undang-Undang Badan Usaha Milik Negara (RUU BUMN) tentang perubahan ketiga atas Undang-undang Nomor 19 tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam mempercepat proses merger.

“Mungkin dengan RUU BUMN yang baru, karena itu proses merger dan lain-lainnya itu kan bisa lebih cepat. Yang kemarin memakan 2-3 tahun karena proses banyak kementerian, mungkin kita proses mergernya bisa lebih cepat, kalau memang RUU BUMN itu berlaku,” katanya.

Saat ini rencana awalnya adalah tujuh BUMN karya disusutkan menjadi tiga. Erick tidak menutup kemungkinan adanya perubahan lebih lanjut dalam prosesnya.

“Kalau saya melihat dari tujuh ke tiga sampai hari ini masih bisa kalkulasinya baik, tapi kalau nanti kita lihat 2-3 bulan ini seperti apa, bukan tidak mungkin efisiensi merger karya dari tiga bisa saja ke dua, bahkan ke satu, tapi ini masih perlu kajian,” ujarnya.

Keputusan akhir masih menunggu waktu

Dengan langkah ini, pemerintah berharap BUMN karya yang tersisa bisa lebih kuat secara finansial dan mampu beroperasi lebih efektif dalam menjalankan proyek-proyek infrastruktur strategis nasional.

Meski demikian, keputusan akhir terkait jumlah entitas yang akan digabung masih menunggu kajian lebih lanjut dan perkembangan regulasi yang mendukung.

Pembentukan holding BUMN Karya dilakukan agar setiap perusahaan memiliki spesialisasi dan menghindari persaingan di sektor serupa. Dengan demikian, kinerja keuangan perusahaan BUMN karya dapat kembali sehat.

Sebelumnya, Erick Thohir mengatakan bahwa Hutama Karya dan Waskita Karya akan berfokus pada proyek jalan tol, non-tol, bangunan pemerintah, dan juga perumahan.

Sementara itu PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) dan PT PP (Persero) Tbk. (PT PP) akan berfokus pada proyek pelabuhan, bandara, dan akan tetap masuk sektor perumahan karena masih ada aset-aset yang tertinggal sebelumnya.

Lalu penggabungan PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) dan PT Nindya Karya (Persero) akan berfokus pada proyek pembangunan infrastruktur air, rel, dan beberapa konteks lainnya.

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

Most Popular

Ada Koreksi Target Harga Saham BBCA, Jadi Berapa?
Laba Naik Tipis, Ini Bocoran Dividen Saham BBRI pada 2025
Top 3 Bank Dengan Aset Terbesar di 2024, Siapa Juaranya?
MSCI Evaluasi Indeks, UNVR Keluar Daftar MSCI Indonesia Global Standar
M-banking Byond BSI Eror Berhari-hari, Terkena Serangan Siber Lagi?
IHSG Terendah 3 Tahun Terakhir, Analis Jelaskan Sebabnya