Frisian Flag Investasi Rp3,8 Triliun Bangun Pabrik Susu di Cikarang

Pabrik ini akan mendukung program presiden terpilih.

Frisian Flag Investasi Rp3,8 Triliun Bangun Pabrik Susu di Cikarang
Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian, Putu Juli Ardika saat mewakili Menteri Perindustrian memberikan sambutan pada Peresmian Plant Cikarang PT Frisian Flag Indonesia di Kabupaten Bekasi, Jawa barat, Selasa (2/7). (Dok. Kemenperin)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • PT. Frisian Flag Indonesia meresmikan pabrik susu terbaru di Cikarang, Jawa Barat.
  • Pabrik ini ditargetkan memproduksi susu segar 400.000 kilogram per hari atau 700 juta kilogram setiap tahun.
  • Frisian Flag Indonesia telah berinvestasi sebesar Rp3,8 triliun untuk membangun pabrik ketiga tersebut.

Jakarta, FORTUNE - PT. Frisian Flag Indonesia (FFI) meresmikan pabrik susu terbarunya di Cikarang, Jawa Barat. Pabrik yang berdiri di atas lahan seluas 25,4 hektar ini ditargetkan bakal memproduksi susu segar 400.000 kilogram per hari atau 700 juta kilogram per tahun. 

Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin, Putu Juli Ardika mengatakan, Frisian Flag Indonesia telah berinvestasi sebesar Rp3,8 triliun (€257 juta) untuk membangun pabrik ketiga tersebut.

“Investasi ini akan mendukung salah satu program kerja dari Presiden terpilih 2024-2029 untuk minum susu bagi anak sekolah (school milk) yang diharapkan dapat mendorong peningkatan gizi serta konsumsi susu masyarakat di Indonesia,” kata dia dalam keterangannya, Selasa (2/7).

Setiap tahunnya, PT Frisian Flag Indonesia mampu melakukan pembelian bahan baku susu segar dengan total pembelian senilai Rp800 miliar per tahun. Beroperasinya pabrik baru ini diperkirakan dapat meningkatkan penyerapan susu segar dalam negeri.

“Hal ini akan memberikan peluang dan motivasi bagi peternak mitra di dalam negeri untuk terus meningkatkan pendapatan dan kesejahteraannya,” ujarnya.

Kontribusi industri pengolahan susu

Kemenperin mencatat, Industri Pengolahan Susu memberikan kontribusi yang cukup signfikan terhadap kinerja industri makanan dan minuman (mamin). Pada triwulan I  2024, industri mamin mampu tumbuh sebesar 5,87 persen atau melampaui pertumbuhan ekonomi nasional yang mencapai 5,11 persen.

Pada periode yang sama, industri mamin berkontribusi sebesar 39,91 persen terhadap PDB industri pengolahan nonmigas, sehingga menjadikannya sebagai subsektor dengan kontribusi PDB terbesar.

Sementara itu, pada 2023, nilai ekspor industri mamin menembus US$41,68 miliar (termasuk minyak kelapa sawit), sehingga berkontribusi 22,42 persen terhadap total nilai ekspor industri pengolahan nonmigas.

Di sisi lain, industri mamin mampu menarik investasi sebesar Rp26,09 triliun sampai periode triwulan I tahun 2024, dengan nilai investasi PMA sebesar US$508,2 juta dan investasi PMDN sebesar Rp18,46 triliun.

CEO Royal FrieslandCampina N.V. Jan Derck van Karnebeekmengatakan, pabrik susu baru FrieslandCampina di Cikarang adalah dedikasi perusahaan untuk berinvestasi di sektor susu di Indonesia.

Peresmian pabrik di Cikarang ini menandai momen penting bagi FrieslandCampina dan FFI, yang memungkinkan perusahaan untuk memainkan peran yang lebih besar dalam mendukung kemajuan Indonesia.

“Dengan komitmen yang kuat terhadap keberlanjutan dan inovasi, kami berdedikasi untuk memproduksi produk susu yang bergizi bagi keluarga Indonesia sambil meminimalkan jejak ekologi kami sebanyak mungkin, berkontribusi positif bagi masyarakat dan planet ini," ujarnya. 

Magazine

SEE MORE>
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023

Most Popular

Gagal Kelola Rp71 Miliar, Ahmad Rafif Diminta Kembalikan Dana Investor
Didukung Euforia Pasar, IHSG Hari Ini Diprediksi Menguat
Butuh Waktu Setahun, IPO Emiten GOLF Cucu Soeharto Rampung
Rupiah Dibuka Bertenaga ke Rp16.270 per US$ pada Awal Pekan
Return Sinarmas Asset Management Tumbuh 20,40% YoY dengan Teknologi AI
Meski Otomotif Lesu, Astra Financial Targetkan Rp2,8 T pada GIIAS 2024