Laba Produsen Susu Ultra Naik 21,6% di 2023, Ini Katalisnya
Saham Ultrajaya sudah menguat hampir 20% di 2024.
Fortune Recap
- Penjualan Ultra tumbuh 8,36% menjadi Rp8,30 triliun pada 2023, dengan pasar lokal mendominasi penjualan perseroan.
- Laba tahun berjalan ULTJ pada 2023 bertumbuh 22,85% menjadi Rp1,19 triliun, sementara laba bersih dan laba per saham juga mengalami kenaikan signifikan.
- Aset Ultrajaya tumbuh tipis 2,03% menjadi Rp7,52 triliun pada penghujung 2023, sementara liabilitas perseroan menurun dari Rp1,55 triliun menjadi Rp836,99 miliar.
Jakarta, FORTUNE - PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk (ULTJ) membukuan pertumbuhan kinerja dari segi penjualan dan laba pada 2023.
Pada top-line, penjualan Ultra bertumbuh 8,36 persen (YoY) dari Rp7,66 triliun pada 2022, menjadi Rp8,30 triliun pada 2023.
Pasar lokal masih mendominasi penjualan perseroan, dengan total subpenjualan sebesar Rp9,21 triliun. Kontribusi itu setara 99,80 persen terhadap penjualan sebelum dikurangi pajak pertambahan nilai dan bonus kinerja. Itu mencakup Rp9,13 triliun penjualan minuman dan Rp84,79 miliar makanan.
Sisanya, Rp18,24 miliar berasal dari penjualan ekspor, yang terdiri dari penjualan minuman sebesar Rp12,26 miliar dan makanan Rp5,97 miliar.
Bersamaan dengan kenaikan pendapatan, beban pokok penjualan Ultrajaya meningkat 7,88 persen (YoY) dari Rp5,20 triliun, menjadi Rp5,61 triliun. Begitu juga dengan beban penjualan yang naik 2,23 persen (YoY) dari Rp961,41 miliar, jadi Rp982,84 miliar. Ditambah dengan beban pajak penghasilan sebesar Rp321,12 miliar.
Namun, laba tahun berjalan ULTJ pada 2023 bertumbuh 22,85 persen (YoY) dari Rp965,48 miliar ppada 2022, menjadi Rp1,19 triliun.
Secara bersamaan, laba bersih produsen susu Ultra itu juga meningkat 21,69 persen (YoY) dari Rp960,77 miliar menjadi Rp1,17 triliun. Laba per saham dasar ULTJ pun bertumbuh 21,74 persen (YoY0 dari Rp92 menjadi Rp112.
Dari sisi aset, Ultrajaya membukukan senilai Rp7,52 triliun pada penghujung 2023, bertumbuh tipis 2,03 persen (YoY) dari Rp7,38 triliun pada akhir 2022. Ekuitas perseroan pun naik dari Rp5,82 triliun menjadi Rp6,68 triliun.
Sementara itu, liabilitas perseroan menurun dari Rp1,55 triliun menjadi Rp836,99 miliar.
Setelah Pemilihan Presiden 2024 usai dan menyatakan Prabowo-Gibran sebagai pemenang, emiten-emiten produsen susu seperti ULTJ diproyeksi akan merasakan dampak positif karena wacana program makan siang dan susu gratis. Meskipun belum diketahui seberapa besar dampak yang akan dirasakan oleh mereka.
Yang jelas, dari segi pergerakan saham, ULTJ telah menguat 19,70 persen sepanjang perdagangan 2024 (per 28 Maret) ke harga Rp1.975,00 dari Rp1.650 pada awal tahun. Dalam sebulan belakangan, sahamnya sudah naik 19,34 persen.