Jakarta, FORTUNE - Satuan Tugas (Satgas) Pelaksana Pembangunan Infrastruktur Ibu Kota Nusantara (IKN), Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), membagikan perkembangan terbaru konstruksi IKN menjelang penyelenggaraan Upacara HUT ke-79 RI pada 17 Agustus 2024, terutama dalam urusan distribusi Air baku.
Ketua Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN, Danis H. Sumadilaga, memastikan sarana dan prasarana untuk infrastruktur air telah tersedia di IKN.
“Di IKN sudah ada sumber air baku, selain itu ada sumber lain yaitu Bendungan Sepaku Semoi,” kata Danis dalam keterangan resmi yang dikutip Senin (22/7).
Danis mengatakan kapasitas air di Intake Sepaku dilaporkan mencapai 3.000 liter per detik, sedangkan bendungan Sepaku Semoi sendiri memiliki kapasitas mencapai 2.500 liter per detik.
Membutuhkan pengolahan sebelum dialirkan
Ia menjelaskan tahap pertama sumber air baku IKN yang akan digunakan berasal dari Intake Sepaku.
Air dari sumber tersebut akan diproses melalui pengolahan air bersih di samping intake.
Intake Sungai Sepaku berbeda dari pemasok air baku bagi IKN lainnya, karena pengambilan air dilakukan dengan dasar sungai ditinggikan kemudian air dialirkan menuju rumah pompa.
Air akan dibersihkan lebih dulu dari lumpur sebelum masuk ke rumah pompa, lalu dialirkan ke instalasi pengolahan air.
Kemudian, air dialirkan melalui pipa sepanjang 16 kilometer ke pusat pemerintahan, dan setelahnya akan didistribusikan ke setiap persil di tiap gedung yang menjadi air bersih untuk digunakan di IKN.
Intake atau pengambil air Sungai Sepaku dibangun dengan konsep bendung gerak dan memiliki lebar bendung 117,2 meter dan tinggi bendung 2,3 meter.
Bendungan Sepaku Semoi sendiri baru diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 4 Juni 2024. Proyek yang telah dimulai pembangunannya sejak 2020 tersebut selesai pada tahun ini dengan biaya Rp836 miliar.
Bendungan ini memiliki kapasitas tampung cukup besar, yaitu 16 juta meter kubik (m3) dengan luas genangan mencapai 322 hektare.
Sumber air tersebut diharapkan dapat mengatasi kebutuhan akan air bersih tidak hanya untuk IKN, tetapi juga sebagian wilayah Kota Balikpapan.
“Kita harapkan pada pertengahan bulan Juli, semua tahapan commissioning ini selesai. Sehingga, insya Allah, air untuk di IKN bisa terdistribusi pada minggu kedua bulan Juli 2024,” ujar Danis.
Kabar Mayo Holdings di IKN
Hingga berita ini dinaikkan, Danis belum memberikan konfirmasi kepada Fortune Indonesia mengenai keterlibatan Moya Holdings dalam Sistem Penyaiapan Air Minum (SPAM) di IKN. Dikabarkan perusahaan ini sedang mengikuti tender pengelolaan SPAM Sepaku di IKN.
Moya sendiri adalah perusahaan yang dimiliki tidak langsung oleh Salim Group yang bergerak pada sektor air bersih. Perusahaan juga menguasai setengah dari saluran air di Jakarta, dan anak usahanya PT Air Bersih Jakarta telah dikontrak oleh pemerintah untuk memperluas akses air pipa bagi 11 juta penduduk.