Jakarta, FORTUNE - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Baparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, menyatakan telah bertemu dengan Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, untuk membahas tentang solusi tingginya Harga Tiket Pesawat.
“Menteri Perhubungan akan memfasilitasi peningkatan jumlah penerbangan dengan mengundang maskapai [penerbangan] asing,” kata Sandiaga saat ditemui di IDN HQ, Jakarta, Kamis (6/6).
Sandiaga mengatakan para maskapai asing akan didorong bekerja sama dengan perusahaan lokal, dan diminta untuk menambah penerbangan pada rute-rute yang harga tiketnya tergolong tinggi. Dari penambahan tersebut diharapkan monopoli harga tiket dapat dihindari.
“Selama ini tiket pesawatnya sangat membebani dan mahal dibandingkan dengan sebelum pandemi,” ujarnya.
Sandiaga mengatakan pihaknya ke depan akan berupaya untuk menambah ketersediaan kursi untuk rute-rute penerbangan tertentu.
Sandiaga rasakan mahalnya tiket pesawat domestik
Pada kesempatan sebelumnya, seperti dikutip dari Antara, Sandiaga mengaku sudah merasakan mahalnya harga tiket pesawat untuk penerbangan dalam negeri.
Hal itu terjadi ketika dia hendak bertolak ke Medan dari Jakarta. Karena dia merasa harga tiket pesawat terlalu mahal, akhirnya dia mengambil penerbangan terlebih dahulu ke Singapura dan lalu melanjutkannya ke Medan.
“Ironis, ya? Saya juga ngalamin kemarin pergi ke Medan lewat Singapura dulu. Lebih murah,” kata Sandiaga, Senin (1/6).
Lebih lanjut, Sandiaga mengatakan meskipun harga tiket pesawat mahal, tetapi jumlah kunjungan wisatawan pada kuartal pertama 2024 masih bisa tercapai. Namun, dia tidak memerinci lebih jauh jumlah kunjungan pada kuartal 1-2024.
Sandiaga menyebutkan Kemenparekraf menargetkan pergerakan kunjungan wisatawan nusantara bisa mencapai 1,5 miliar.
Namun, Sandiaga mengungkapkan apabila harga tiket untuk penerbangan domestik tidak turun, khususnya ke tempat-tempat wisata, maka target pergerakan kunjungan wisatawan nusantara pada 2025 akan disesuaikan.
“Alhamdulillah per hari ini masih tercapai target kita untuk wisatawan Nusantara [per semester pertama]. Tetapi, kalau [tiket pesawat] harganya tidak turun, maka target [kunjungan wisatawan Nusantara] tahun depan kemungkinan harus disesuaikan,” ujar Sandiaga.