Jakarta, FORTUNE - Wakil Presiden Kamala Harris telah memperoleh dukungan lebih dari separuh delegasi Partai Demokrat untuk menjadi calon presiden dari partainya.
Sebagai salah satu kandidat calon presiden, dia telah mencetak rekor dalam pengumpulan dana kampanye. Selama 24 jam Kamala berhasil menggalang US$81 juta dari 888.000 donatur.
Laman Fortune memberitakan, Selasa (23/7), bahwa Kamala sempat berbicara dengan staf kampanye di Wilmington, Delaware, dan mengakui adanya keraguan untuk pencalonannya dalam beberapa pekan terakhir. Namun, pada akhirnya, dia menyatakan keyakinannya untuk maju kepada tim kampanyenya.
"Tujuan saya adalah maju dan meraih nominasi ini serta menang," katanya. Ia berjanji untuk "menyatukan partai Demokrat kita, menyatukan bangsa kita, dan memenangkan pemilihan ini."
Kamala berbicara panjang lebar seraya memuji Biden yang berbicara lewat sambungan telepon pada pertemuan tersebut dari rumahnya di Rehoboth Beach, Delaware—tempat ia memulihkan diri dari COVID-19.
Setelah mundur, Biden menyatakan tetap akan mendukung Kamala untuk maju dalam pencalonan presiden Amerika Serikat.
Biden juga menyatakan keputusannya untuk mundur adalah hal yang tepat.
Dukungan dari para petinggi Partai Demokrat
Kepergian Biden membebaskan para delegasinya untuk memilih siapa pun yang mereka pilih pada konvensi bulan depan. Dan Kamala, yang didukung Biden setelah mengundurkan dari pencalonannya, berupaya untuk segera mendapatkan dukungan dari mayoritas.
Dukungan dari nama-nama besar untuk Kamala pada Senin, termasuk dari Gubernur Wes Moore dari Maryland, Gretchen Whitmer dari Michigan, JB Pritzker dari Illinois, dan Andy Beshear dari Kentucky, meninggalkan daftar pesaing potensial yang semakin menipis.
Ketua DPR Amerika Serikat, Emerita Nancy Pelosi, yang sebelumnya merupakan salah satu penentang yang menonjol, yang awalnya mendorong pemilihan pendahuluan untuk memperkuat calon akhirnya, mengatakan bahwa dia mendukung Kamala sepenuhnya untuk memimpin partai.
Memenangkan nominasi agar diusung partai adalah tugas Kamala untuk mencalonkan diri sebagai kontestan politik Amerika Serikat. Setelah itu, dia juga harus memilih calon wakil presiden dan mengubah operasi politik besar-besaran kurang dari 100 hari menjelang Hari Pemilihan.
Sumber anonim menyatakan bahwa Kamala telah menghabiskan separuh waktunya untuk menelepon lebih dari 1.000 pejabat Partai Demokrat untuk mendukungnya sebagai calon presiden. Ia berusaha untuk menyatukan kembali partainya setelah kegagalan Biden saat debat bersama Donald Trump beberapa waktu lalu.
Sebagai sinyal bahwa Partai Demokrat telah kembali bersatu, Kamala dengan cepat mendapatkan dukungan dari pemimpin beberapa kaukus dan organisasi politik yang berpengaruh, termasuk AAPI Victory Fund, yang berfokus pada pemilih Asia Amerika dan Kepulauan Pasifik, The Collective PAC, yang berfokus pada pembangunan kekuatan politik Kulit Hitam, dan Latino Victory Fund, serta ketua-ketua Kaukus Progresif Kongres dan Kaukus Hispanik Kongres dan seluruh Kaukus Kulit Hitam Kongres.
Jika terpilih, Kamala akan menjadi wanita pertama dan orang pertama keturunan Asia Selatan yang menjadi presiden.
Barack Obama belum menyatakan dukungan
Kendati demikian, mantan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, menunda pemberian dukungan langsung, karena beberapa orang di partai tersebut khawatir peralihan cepat ke Kamala akan tampak seperti penobatan, dan alih-alih menjanjikan dukungannya di belakang calon partai pada akhirnya.
Senator West Virginia Joe Manchin, yang meninggalkan partai tersebut awal tahun ini mempertimbangkan untuk mendaftar ulang sebagai anggota Partai Demokrat untuk bersaing memperebutkan nominasi melawan wakil presiden.
Biden berencana akan mengungkap alasan di balik keputusannya mengundurkan diri pada akhir pekan ini dalam sebuah pidato terbuka.
Konvensi Nasional Demokrat dijadwalkan akan berlangsung pada 19-22 Agustus di Chicago, tetapi partai tersebut telah mengumumkan akan mengadakan pemungutan suara virtual untuk mencalonkan Biden secara resmi sebelum proses tatap muka dimulai.
Komite aturan konvensi dijadwalkan bertemu minggu ini untuk menyelesaikan proses pencalonannya dan belum jelas bagaimana hal itu akan disesuaikan untuk mencerminkan keluarnya Biden.