Kemenkop Bakal Bertemu Kemendag Minta Aturan Impor Susu

Ternyata tidak dikenakan bea masuk impor.

Kemenkop Bakal Bertemu Kemendag Minta Aturan Impor Susu
Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi (kanan) dan Wakil Menteri Koperasi Ferry Juliantono (kiri) saat konferensi pers terkait polemik industri susu dalam negeri di kantornya, Senin (11/11). (Dok.Kementerian Koperasi).
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • Langkah diambil untuk atasi masalah koperasi susu di Boyolali dan Pasuruan serta penyerapan produksi susu lokal.
  • 80 persen kebutuhan susu Indonesia bergantung pada impor, Budi Arie tekankan pentingnya dukung koperasi susu di Tanah Air.

Jakarta, FORTUNE - Kementerian Koperasi (Kemenkop) berencana mengadakan pertemuan dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) demi membahas evaluasi aturan impor susu.

Menteri Koperasi, Budi Arie Setiadi, menjelaskan langkah tersebut diambil untuk mengatasi masalah yang dihadapi koperasi susu di Boyolali dan Pasuruan, serta memastikan penyerapan produksi susu lokal oleh Industri Pengolahan Susu (IPS) berjalan optimal.

“Kemenkop akan berkoordinasi dengan koperasi susu dan IPS guna menjamin penyerapan produksi, agar hasil peternak dapat terserap oleh pabrik,” kata Budi Arie dalam keterangannya, Senin (11/11).

Menurut Budi Arie, sekitar 80 persen kebutuhan susu Indonesia saat ini masih bergantung pada impor, terutama dari Selandia Baru dan Australia. Kedua negara tersebut memanfaatkan perjanjian perdagangan bebas dengan Indonesia yang menghapuskan bea masuk produk susunya, sehingga membuat harga susu impor lebih rendah dibandingkan dengan susu lokal.

Kondisi ini diperparah dengan ulah para pelaku industri pengolahan susu (IPS) yang mengimpor skim atau susu bubuk, bukan susu segar. Akibatnya, para peternak sapi perah di Indonesia merugi lantaran harga susu segar yang mereka produksi menjadi lebih murah.

Budi Arie juga menekankan pentingnya mendukung koperasi susu di Tanah Air. Dalam hal ini, Kemenkop melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) KUMKM akan memberikan pendanaan untuk membantu koperasi yang memerlukan modal tambahan, guna meningkatkan kualitas dan volume produksi mereka serta masuk ke rantai hilirisasi produk.

“Kami meminta LPDB untuk segera memberikan solusi jangka pendek bagi Koperasi Produksi Susu Segar di Boyolali dan Pasuruan, serta mendorong kesiapan mereka menjadi bagian dari program Makan Bergizi Gratis,” katanya.

Selain itu, Kemenkop juga akan meningkatkan standar mutu produksi susu melalui kemitraan antara pabrik dan koperasi peternak. Langkah ini bertujuan memastikan kelebihan produksi dapat ditangani dengan proses yang sesuai standar mutu tinggi.

Budi Arie juga mendorong koperasi agar mampu menghasilkan produk turunan susu, seperti yoghurt, keju, dan minuman pasteurisasi.

Dia turut menyoroti perlunya kolaborasi dengan Badan Riset Nasional (BRIN) demi meningkatkan kualitas sapi perah. Berdasarkan data di lapangan, sapi perah Indonesia hanya menghasilkan 8-12 liter susu per hari, jauh di bawah target 32 liter per hari.

Dorong pembuatan pabrik pengolahan susu oleh koperasi

Wakil Menteri Koperasi, Ferry Juliantono, menyatakan pentingnya dukungan dalam membangun pabrik pengolahan susu oleh koperasi. Menurut Ferry, LPDB KUMKM siap membantu pembiayaan pendirian pabrik pengolahan susu.

Selain itu, Ferry menekankan bahwa tarif bea masuk impor susu harus dievaluasi untuk melindungi industri susu nasional. Meskipun tarif nol persen bisa saja diberlakukan, insentif bagi koperasi dan peternak lokal tetap diperlukan.

“Kami juga akan bertemu IPS dan Kementerian Pertanian untuk memastikan susu produksi peternak dan koperasi dapat terserap dengan baik oleh IPS,” ujar Ferry.

Langkah-langkah ini diharapkan dapat memperkuat kemandirian industri susu nasional dan mengurangi ketergantungan pada impor, sejalan dengan program peningkatan konsumsi produk susu lokal.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024