Konflik Iran-Israel, Mari Elka: Tantangan untuk Pemerintahan Baru

Bisa memberikan dampak pada perekonomian Indonesia.

Konflik Iran-Israel, Mari Elka: Tantangan untuk Pemerintahan Baru
Mari Elka Pangestu/Dok. East Ventures
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • Konflik ini bisa berdampak pada ekonomi Indonesia, terutama terkait dengan kenaikan harga minyak dunia.
  • Prediksi sanksi Presiden AS Joe Biden terhadap minyak dari Iran dapat menyebabkan supply shock dan inflasi yang naik di AS.

Jakarta, FORTUNE – Iran telah mengirimkan rudal-rudalnya ke Israel pada Sabtu pekan lalu sebagai respons atas serangan Israel terhadap kantor konsulatnya di Damaskus, Suriah.

Serangan Iran ke Israel menjadi yang pertama dalam beberapa dekade belakangan meskipun kedua negara telah lama pula terlibat dalam perselisihan tajam.

Menilai dampak serangan tersebut, ekonom senior dan Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI), Mari Elka Pangestu, mengatakan perekonomian Indonesia berpotensi terkena pengaruh.

Saat ini, yang perlu diamati dengan saksama adalah bagaimana Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu, menanggapi serangan tersebut, dan apakah akan terjadi serangan balasan.

"Perkiraannya, eskalasinya kemungkinan rendah karena tidak ada yang mau terjadi eskalasi yang akan merugikan, termasuk ke Amerika, karena akan ada banyak sumber daya yang harus dikeluarkan, terlebih tahun ini juga tahun pemilihan umum di AS," kata dia dalam diskusi virtual Eisenhower Fellowships Indonesia Alumni Chapter x IDN Times, Senin (15/4).

Salah satu kemungkinan dampak ekonomi dari konflik tersebut adalah, kata Mari, kenaikan harga minyak dunia. Dan dalam konteks harga minyak, Presiden AS Joe Biden diperkirakan akan mengenakan sanksi terhadap minyak dari Iran. 

Saat ini Iran memproduksi 3 juta barel minyak per hari, dan mengekspor 1 juta barel per hari. Jika terjadi sanksi, akan ada supply shock di samping pengurangan produksi dari OPEC, dan di sisi lain permintaan juga sedang mengalami peningkatan.

"Inflasi yang naik akan menghambat pemulihan ekonomi AS, suku bunga susah turun, dolar AS akan menguat dan harga emas akan naik," ujarnya. 

Jadi tantangan pemerintahan baru

Sedangkan untuk perekonomian Indonesia, ada beberapa dampak yang bisa dirasakan. Salah satunya adalah terganggunya rantai pasok impor Indonesia, seperti minyak dan gandum.

“Untuk Indonesia, rantai pasok impor melalui [Terusan] Suez akan mengalami gangguan, dan akan mengganggu impor kita," ujarnya. 

Dia mengatakan gejolak harga minyak, inflasi, dan harga komoditas yang lain akan mempengaruhi Indonesia, dan rupiah yang tengah melemah dapat terdepresiasi lebih jauh, bond yield turun, dan IHSG juga bisa ikut turun.

"Ini akan menyebabkan masalah anggaran dan fiskal, defisit anggaran. Karena kalau harga minyak naik, subsidi BBM akan naik kecuali harga BBM mau dinaikkan. Ini jadi tantangan untuk pemerintah yang baru," ujarnya. 

Saat ini banyak yang menantikan respons Israel terhadap situasi konflik di Timur Tengah. Di sisi lain, banyak analisis mengindikasikan kemungkinan eskalasi konflik rendah, terutama karena Amerika tidak ingin terlibat dalam eskalasi yang dapat merugikan mereka.

Dia menyatakan situasi tersebut akan memiliki dampak yang signifikan pada pemilihan di Amerika, mengingat pentingnya stabilitas politik bagi negara tersebut.



 

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

IDN Channels

Most Popular

Mega Insurance dan MSIG Indonesia Kolaborasi Luncurkan M-Assist
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024
Booming Chip Dorong Pertumbuhan Ekonomi Singapura
Pimpinan G20 Sepakat Kerja Sama Pajaki Kelompok Super Kaya
Dorong Bisnis, Starbucks Jajaki Kemitraan Strategis di Cina