Kuota BBM Subsidi 2025, Pertalite 31,1 Juta KL, Biosolar 17,3 Juta KL

Pertamina melaporkan penyaluran BBM subsidi tahun 2024.

Kuota BBM Subsidi 2025, Pertalite 31,1 Juta KL, Biosolar 17,3 Juta KL
Ilustrasi: Petugas SPBU sedang mengisikan Pertalite ke mobil konsumen. (Dok. Pertamina)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • Kuota BBM subsidi 2025: Biosolar 17,3 juta kL, Pertalite 31,1 juta kL
  • Kuota Pertalite turun sedikit dari tahun sebelumnya, sementara kuota Biosolar naik
  • Pertamina siap menjalankan distribusi BBM bersubsidi sesuai arahan pemerintah dengan program Subsidi Tepat

Jakarta, FORTUNE - Pemerintah melalui Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) telah menetapkan kuota bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi untuk 2025.

Berdasarkan Surat Keputusan Kepala BPH Migas No. 66/P3JBT/BPH MIGAS/KOM/2024, kuota untuk Biosolar ditetapkan sebesar 17,3 juta kiloliter (KL), sementara Pertalite mencapai 31,1 juta kL.

Kuota Pertalite 2025 ini sedikit lebih rendah dibandingkan kuota 2024 yang mencapai 31,6 juta KL. Sebaliknya, kuota Biosolar mengalami peningkatan dari 16,94 juta KL pada tahun sebelumnya.

Terkait penetapan tersebut, Pertamina melalui Subholding Commercial & Trading, PT Pertamina Patra Niaga, menyatakan kesiapannya untuk menjalankan penugasan distribusi BBM Bersubsidi sesuai arahan pemerintah.

"Besaran kuota untuk 2025 telah kami terima, dan kami siap mendistribusikannya. Kami juga terus berupaya mewujudkan subsidi tepat sasaran melalui sistem digital QR Code, sambil menunggu skema baru yang akan ditetapkan pemerintah," kata Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari, dalam keterangan resminya, Jumat (3/1).

Sepanjang 2024, Pertamina mencatat 100 persen transaksi Biosolar secara digital. Untuk Pertalite, 93,9 persen transaksi telah tercatat secara digital, dengan distribusi 97,03 persen kepada kendaraan dan 2,97 persen untuk sektor usaha perikanan, pertanian, UMKM, serta layanan umum seperti fasilitas kesehatan dan BNPB.

Menurut Heppy, digitalisasi ini merupakan upaya untuk memastikan penyaluran BBM bersubsidi lebih transparan. "Melalui program Subsidi Tepat, kami berkomitmen menyediakan data penyaluran yang valid dan transparan sebagai bentuk tanggung jawab terhadap penugasan pemerintah," ujarnya.

Realisasi penyaluran BBM 2024

Pada 2024, Pertamina Patra Niaga berhasil menyalurkan 16,65 juta kL Biosolar dari kuota 16,94 juta kL. Sementara itu, penyaluran Pertalite tercatat sebesar 29,7 juta kL dari kuota 31,6 juta kL.

Pemerintah juga tengah mempersiapkan skema baru untuk subsidi BBM agar lebih tepat sasaran. Salah satu opsi yang sedang dipertimbangkan adalah kombinasi antara bantuan langsung tunai (BLT) dan subsidi langsung pada barang.

Dengan penetapan kuota dan langkah-langkah strategis yang dilakukan, diharapkan distribusi BBM bersubsidi pada 2025 dapat berjalan lebih efisien, transparan, dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Magazine

SEE MORE>
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024

Most Popular

Prediksi 5 Industri dengan Pertumbuhan Tercepat 5 Tahun Mendatang
10 Prediksi Tren Teknologi 2025, Bisnis Harus Cepat Beradaptasi
Rekomendasi Saham saat January Effect, ASII hingga CUAN
Berapa Minimal Gaji untuk Mengajukan KPR? Ini Penjelasannya
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 06 January 2025
10 Aplikasi Saham Terbaik untuk Investasi, Terjamin OJK!