Luhut Lobi Afsel Untuk Ekspor 50.000 Sapi dan 300.000 Ton Kedelai

Impor itu dinilai perlu karena terbatasnya stok.

Luhut Lobi Afsel Untuk Ekspor 50.000 Sapi dan 300.000 Ton Kedelai
Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia Luhut Binsar Pandjaitan, melakukan kunjungan kerja ke Johannesburg, Afrika Selatan bertemu dengan Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa, Rabu (11/7). (Dok. Istimewa)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, menyatakan tengah menjajaki kemungkinan impor 50.000 sapi dan 300.000 ton kedelai dari Afrika Selatan.

Proposal itu dia ajukan saat melawat ke Afrika Selatan, sekaligus mempersiapkan kedatangan Presiden Joko Widodo dalam KTT BRICS pada pekan ketiga Agustus 2023.

“Kerja sama pertanian memiliki potensi yang besar antara kedua negara. Indonesia, sebagai pasar yang signifikan bagi sapi dan kedelai, saat ini mengimpor sapi senilai lebih dari US$1 miliar dan kedelai senilai lebih dari US$2 miliar setiap tahun,” kata Luhut dalam keterangan pers yang dikutip Rabu (12/7).

Dia mengatakan impor dua komoditas sumber protein itu mutlak dilakukan. 

Berdasarkan data panel harga pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas), harga rata-rata daging sapi murni secara nasional per 12 Juli 2023 mencapai Rp135.820 per kilogram atau naik 0,84 persen dari hari sebelumnya. Kemudian, Kementerian Pertanian menyatakan bahwa Indonesia kekurangan pasokan daging nasional 40 persen dari kebutuhan.

“Pertemuan ini memberikan platform untuk diskusi yang produktif, dengan kedua belah pihak berharap akan dilakukan penandatanganan kesepakatan mengenai impor sapi dan kedelai,” ujarnya.

Bahas peluang kerja sama lainnya

Dalam kunjungan yang mempertemukannya dengan Presiden Afrika Selatan, Cyril Ramaphosa, Luhut membahas sejumlah peluang kerja sama antara Indonesia dan Afrika Selatan.

Salah satu yang dibicarakan adalah mengenai peluang pasokan listrik Afrika Selatan menggunakan gas dari Indonesia di Mozambik. Perbincangan ini melibatkan Pertamina dengan mitra bisnis dari Afrika Selatan.

Kemenko Marves telah bekerja sama erat pengusaha Pan Afrika, Robert Gumede dari GUMA GROUP, untuk meningkatkan hubungan bisnis antara BUMN Indonesia, perusahaan Indonesia di Afrika Selatan, dan negara-negara Afrika lain tempat Guma Group beroperasi.

Salah satu proyek penting bersama melibatkan penambangan mineral kritis untuk kendaraan listrik (EV), perdagangan B2B, keamanan energi, minyak dan gas, serta perubahan iklim.

"Hal ini, ditambah dengan niat untuk berbagi pengalaman kami dalam pengolahan mineral dan visi kami untuk menciptakan ekosistem industri yang kompetitif untuk baterai lithium dan kendaraan listrik, menekankan komitmen kami terhadap masa depan yang cerah dalam kerja sama ekonomi yang kuat dan pertumbuhan saling menguntungkan," kata Luhut.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

IDN Channels

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024