Panen April Bisa Capai 5,5 Juta Ton, Bulog Diminta Serap Beras Petani

Stok beras yang dikuasai Bulog saat ini capai 1,4 juta ton.

Panen April Bisa Capai 5,5 Juta Ton, Bulog Diminta Serap Beras Petani
Petani merontokan bulir padi hasil panen raya di Desa Samahani, Kecamatan Kuta Malaka, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Minggu (10/4/2022). ANTARA FOTO/Ampelsa/nym.
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • NFA meminta Bulog serap hasil panen petani untuk isi stok CPP
  • Estimasi produksi beras petani April mencapai 5,53 juta ton
  • Arief Prasetyo Adi meninjau gudang Bulog Pegambiran Cirebon dan minta Perpadi bantu pasokan GKG

Jakarta, FORTUNE - Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) meminta Perum Bulog memaksimalkan serapan hasil panen petani dalam negeri untuk mengisi stok Cadangan Pangan Pemerintah (CPP).

Kepala NFA Arief Prasetyo Adi mengatakan, pada April ini estimasi produksi Beras petani mencapai 5,53 juta ton. “Jadi memang saatnya CPP kita terus dikokohkan. Bulog pun telah kita dorong dengan adanya kebijakan fleksibilitas harga gabah dan beras, sehingga dengan itu, kita ingin stok CPP dapat terus diperkuat dari dalam negeri," kata Arief dalam keterangan tertulis, Senin (29/4).

Ia telah meninjau langsung ke Gudang Perum Bulog Pegambiran Cirebon, Jawa Barat pada Minggu (28/4) dan meminta Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi (Perpadi) untuk membantu pasokan Gabah Kering Giling (GKG) kepada Bulog. “Ini merupakan komitmen kita bersama, jadi supaya silo-silo Bulog dapat cepet dipenuhi GKG. Kita simpan sebagai stok di masa mendatang," tuturnya.

Dengan sinergitas yang baik bersama para pelaku usaha perberasan ini, diharapkan dapat meningkatkan jumlah stok di Bulog.

“Bapak Presiden (Joko Widodo) mengarahkan kita agar panen raya ini bisa betul-betul menyerap dengan baik. Sebab ini selaras dengan penugasan pemerintah ke Bulog untuk memenuhi stok CBP,” ungkapnya. 

Musim panen semester pertama menjadi krusial

Arief mengatakan, momentum panen raya pada semester pertama ini sangat penting mengingat periode ini mencapai 70 persen dari total produksi padi tahunan. Oleh sebab itu, untuk meningkatkan serapan gabah Bulog sekaligus menjaga harga di tingkat produsen, pemerintah mengeluarkan kebijakan fleksibilitas. 

Adapun kebijakan fleksibilitas Harga Pembelian Pemerintah (HPP) gabah dan beras yang diterapkan bagi Perum Bulog yakni Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani Rp6.000 per kilogram. Selanjutnya Gabah Kering Giling (GKG) di gudang Perum Bulog Rp7.400 per kilogram. Sementara HPP beras di gudang Perum Bulog dengan derajat sosoh minimal 95 persen, kadar air 14 persen, butir patah maksimal 20 persen, dan butir menir maksimal 2 persen Rp11.000 per kilogram. Ini berlaku sampai akhir Juni mendatang.

Dari peninjauan tersebut, didapatkan informasi stok beras  di Gudang Pegambiran sebesar 3.573 ton. Sementara total stok di Bulog area Cirebon mencapai 23.071 ton setara beras.

Kepala Perum Bulog Kantor Cabang Cirebon Imam Firdaus Jamal mengatakan, pihaknya terus menggenjot penyerapan gabah/beras petani sesuai penugasan dari pemerintah.

Hingga saat ini realisasi penyerapan beras di wilayah Cirebon mencapai 17.535 ton, sedangkan total target pengadaannya mencapai 41 ribu ton setara beras.  Sedangkan untuk stok nasional di gudang saat ini mencapai 1,457 juta ton. 

Magazine

SEE MORE>
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024

IDN Channels

Most Popular

OPEC+ Sepakat Tunda Kenaikan Produksi Minyak Hingga November
Bisnis Manajemen Fasilitas ISS Tumbuh 5% saat Perlambatan Ekonomi
7 Jet Pribadi Termahal di Dunia, Harganya Fantastis!
Gagal Tembus Resisten, IHSG Diprediksi Konsolidasi
Fitur AI Jadi Alasan Canva Naikkan Harga hingga 300%
Pertamina Siapkan 15 Persen Belanja Modal untuk Transisi Energi