Jakarta, FORTUNE - Pemerintah berencana mendistribusikan Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada 18 juta warga Indonesia pada Februari mendatang.
Rencana ini yang tengah disiapkan oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian itu diungkapkan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, ketika dia sedang mengawasi langsung proses penyaluran bantuan pangan kepada 100 penerima bantuan pangan (PBP) di gudang BULOG Pasir Putih, Jambi, Sabtu (27/1).
"[BLT] akan disiapkan akhir bulan ini, atau awal bulan depan, yang terdiri dari Rp200.000 per bulan dan akan disalurkan melalui PT Pos Indonesia," kata Airlangga pada keterangan pers yang dikutip Senin (29/1).
Airlangga juga menyampaikan bahwa program bantuan pangan akan disalurkan hingga Juni 2024 kepada 22 juta penerima.
Pemerintah, katanya, akan terus melanjutkan penyaluran program bantuan pangan di seluruh wilayah Indonesia karena dianggap sebagai salah satu instrumen kebijakan strategis dalam menjaga stabilitas dan menanggulangi kenaikan harga pangan.
“Khusus hari [Minggu ini], kita lihat beras yang dikuasai Bulog Provinsi Jambi tadi saya liat stoknya aman,” ujarnya.
Airlangga menambahkan bantuan pangan ini menjadi salah satu instrumen kebijakan strategis dalam menjaga stabilitas dan menanggulangi kenaikan harga pangan atau inflasi.
Alokasi bansos yang meningkat
Bantuan pangan tahap pertama yang disalurkan pada April hingga Juli 2023, dan tahap kedua yang dimulai pada September 2023 telah berkontribusi menjaga laju inflasi nasional.
Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024, alokasi anggaran perlindungan sosial untuk tahun ini mengalami peningkatan mencapai Rp496,8 triliun. Besarannya lebih tinggi daripada anggaran perlindungan sosial yang dialokasikan untuk 2021 hingga 2022 saat pembatasan sosial diterapkan untuk mengendalikan pandemi Covid-19.
Pada 2021 anggaran perlindungan sosial terbatas Rp468,2 triliun, dan pada 2022 turun menjadi Rp460,6 triliun. Pemerintah telah menetapkan alokasi untuk 2024 pada November 2023.
Sejak akhir 2023, pemerintah menyalurkan Bansos dengan berbagai nama, mulai dari bantuan langsung tunai El Nino atau BLT El Nino, bantuan pangan dan lain-lain. Pemerintah mengeklaim bantuan itu disalurkan untuk meningkatkan daya beli rakyat karena kenaikan harga sejumlah kebutuhan pokok.