Tak Hanya Trump, Ini Deretan Presiden AS yang Alami Penembakan

Kasus penembakan sering terjadi di Amerika Serikat.

Tak Hanya Trump, Ini Deretan Presiden AS yang Alami Penembakan
ilustrasi bendera Amerika Serikat (pexels.com/Markus Winkler)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • Percobaan pembunuhan terhadap Donald Trump pada Sabtu (13/7) menimbulkan reaksi internasional.
  • Kejadian penembakan yang menargetkan presiden, mantan presiden, bahkan calon presiden dari partai besar sudah sering terjadi sebelumnya.
  • Berdasarkan laporan AP, beberapa pembunuhan dan percobaan pembunuhan terhadap tokoh politik Amerika Serikat telah terjadi selama beberapa dekade.

Jakarta, FORTUNE - Percobaan pembunuhan terhadap mantan Presiden dan calon presiden Amerika Serikat, Donald Trump, pada Sabtu (13/7) mengundang reaksi dari berbagai belahan dunia.

Tak hanya menimpa Trump, tetapi kejadian penembakan yang menargetkan presiden Amerika Serikat, mantan presiden, bahkan calon presiden dari partai besar sudah pernah terjadi sebelumnya.

Kantor berita Associated Press (AP) mewartakan sejumlah peristiwa pembunuhan dan percobaan pembunuhan atas figur dimaksud yang telah terjadi dalam beberapa dekade:

Abraham Lincoln

Abraham Lincoln adalah presiden pertama yang mati karena ditembak. Dia tewas di tangan John Wilkes Booth pada 14 April 1865. Peristiwa tersebut terjadi ketika ia dan istrinya, Mary Todd Lincoln, menghadiri pertunjukan khusus komedi “Our American Cousin” di Ford's Theatre, Washington.

Setelah ditembak, Presiden ke-16 itu langsung dibawa ke sebuah rumah di seberang jalan gedung teater untuk mendapat perawatan medis. Ia meninggal keesokan paginya.

Dukungannya terhadap hak-hak orang kulit hitam disebut-sebut sebagai motif di balik pembunuhan tersebut.

Dua tahun sebelum pembunuhan itu, selama Perang Saudara, yang disebabkan oleh perbudakan, Lincoln mengeluarkan Proklamasi Emansipasi yang memberikan kebebasan kepada para budak di dalam Konfederasi.

Lincoln digantikan oleh Wakil Presiden, Andrew Johnson.

Booth ditembak meninggal di tempat pada 26 April 1865 setelah ditemukan bersembunyi di sebuah gudang dekat Bowling Green, Virginia.

James Garfield

James Garfield adalah presiden kedua yang terbunuh karena ditembak. Setelah enam bulan menjabat, presiden ke-20 As ini menemui ajalnya.

Kronologinya, Garfield ketika itu sedang berjalan di stasiun kereta Api di Washington untuk mengejar kereta menuju New England pada 2 Juli 1881. Tak disangka, ia ditembak oleh Charles Guiteau.

Alexander Graham Bell, penemu telepon, mencoba mencari peluru yang bersarang di dada Garfield menggunakan alat yang dirancang khusus untuk presiden, namun gagal.

Presiden yang terluka parah itu terbaring di Gedung Putih selama beberapa minggu, tetapi meninggal pada September setelah dibawa ke pantai New Jersey.

Garfield digantikan oleh Wakil Presiden, Chester Arthur. Guiteau dinyatakan bersalah dan dieksekusi mati pada Juni 1882.

William McKinley

McKinley ditembak setelah berpidato di Buffalo, New York, pada 6 September 1901.

Insiden itu bermula ketika presiden AS ke-25 ini sedang berjabat tangan dengan orang-orang yang melewati barisan penerima tamu.

Seketika, seorang pria melepaskan dua tembakan ke dada McKinley dari jarak dekat. Dokter memperkirakan McKinley akan pulih, tetapi kemudian gangren muncul di sekitar luka tembak.

McKinley meninggal pada 14 September 1901, enam bulan setelah membuka masa jabatan keduanya. Ia digantikan oleh Wakil Presiden, Theodore Roosevelt.

Leon F. Czolgosz, seorang warga Detroit berusia 28 tahun, mengakui penembakan tersebut. Czolgosz dinyatakan bersalah di pengadilan dan dihukum mati di kursi listrik pada 29 Oktober 1901.

Franklin D. Roosevelt

Roosevelt, yang saat itu menjadi presiden terpilih, baru saja memberikan pidato di Miami. Namun, tidak lama kemudian, dari belakang mobil terbuka terdengar suara tembakan.

Presiden ke-32 ini tidak terluka dalam penembakan Februari 1933, dan malah menewaskan Wali Kota Chicago, Anton Cermak.

Pelaku penembakan, Guiseppe Zangara, dijatuhi hukuman mati.

Harry S. Truman

Truman menginap di Blair House, di seberang jalan dari Gedung Putih, pada November 1950 ketika dua pria bersenjata masuk.

Presiden AS ke-33 ini tidak terluka, tetapi seorang polisi Gedung Putih dan salah satu penyerang tewas dalam baku tembak. Dua polisi Gedung Putih lainnya terluka.

Oscar Callazo ditangkap dan dijatuhi hukuman mati. Pada 1952, Truman mengubah hukumannya menjadi penjara seumur hidup. Ia dibebaskan dari penjara pada 1979 oleh Presiden Jimmy Carter.

John F. Kennedy

Kennedy ditembak mati oleh seorang pembunuh bayaran dengan laras panjang saat mengunjungi Dallas pada November 1963 bersama ibu negara Jacqueline Kennedy. Tembakan terdengar saat iring-iringan mobil presiden melewati Dealey Plaza di pusat kota Dallas.

Presiden AS ke-35 ini langsung dilarikan ke Rumah Sakit Parkland Memorial, tempat ia meninggal tidak lama kemudian.

Ia digantikan oleh Wakil Presiden, Lyndon B. Johnson, yang diambil sumpah jabatannya di ruang konferensi di dalam Air Force One. Ia adalah satu-satunya presiden yang mengambil sumpah jabatan di atas pesawat terbang.

Beberapa jam setelah pembunuhan itu, polisi menangkap Lee Harvey Oswald setelah menemukan tempat bertengger penembak jitu di gedung terdekat, Texas School Book Depository.

Dua hari kemudian, Oswald dibawa dari markas polisi ke penjara daerah ketika pemilik klub malam Dallas, Jack Ruby, bergegas maju dan menembak mati Oswald.

Gerald Ford

Ford menghadapi dua upaya pembunuhan dalam beberapa minggu pada 1975 dan tidak terluka dalam kedua insiden tersebut.

Dalam upaya pertama, presiden ke-38 ini sedang dalam perjalanan menuju pertemuan dengan gubernur California di Sacramento ketika pengikut Charles Manson, Lynette “Squeaky” Fromme menerobos kerumunan di jalan, mengeluarkan pistol semi-otomatis, dan mengarahkannya ke Ford.

Pistol itu tidak ditembakkan.

Fromme dijatuhi hukuman penjara dan dibebaskan pada 2009.

Tujuh belas hari kemudian, seorang wanita lain, Sara Jane Moore, berhadapan dengan Ford di luar sebuah hotel di San Francisco. Moore melepaskan satu tembakan dan meleset. Seorang pengamat memegang lengannya saat tembakan kedua dicoba.

Moore dikirim ke penjara dan dibebaskan pada 2007.

Ronald Reagan

Insiden penembakan Reagan terjadi ketika dia meninggalkan lokasi pidatonya di Washington, DC, dan berjalan menuju iring-iringan mobilnya. Pelakunya, John Hinckley Jr., berada di antara kerumunan.

Presiden ke-40 ini pulih dari penembakan pada Maret 1981. Tiga orang lainnya tertembak, termasuk sekretaris persnya, James Brady, yang lumpuh sebagian akibat kejadian tersebut.

Hinckley ditangkap dan dikurung di rumah sakit jiwa setelah hakim memutuskan dia tidak bersalah karena alasan gila. Pada 2022, Hinckley dibebaskan dari pengawasan pengadilan setelah diputuskan tidak lagi membahayakan dirinya sendiri atau orang lain.

George W. Bush

Bush menghadiri rapat umum di Tbilisi pada 2005 bersama Presiden Georgia Mikhail Saakashvili ketika sebuah granat tangan dilemparkan ke arahnya.

Kedua pria itu berada di balik penghalang antipeluru ketika granat yang dibungkus kain itu mendarat sekitar 100 kaki jauhnya. Granat itu tidak meledak, dan tidak ada yang terluka.

Vladimir Arutyunian dihukum dan dijatuhi hukuman penjara seumur hidup.

Theodore Roosevelt

Mantan presiden itu ditembak di Milwaukee pada 1912 saat berkampanye untuk kembali ke Gedung Putih.

Roosevelt sebelumnya menjabat dua periode sebagai presiden dan mencalonkan diri lagi sebagai calon presiden.

Kertas-kertas terlipat dan kotak kacamata logam di saku Roosevelt tampaknya meredam dampak peluru dan dia tidak terluka parah.

John Schrank ditangkap dan menghabiskan sisa hidupnya di rumah sakit jiwa.

Robert F. Kennedy

Kennedy sedang mencalonkan diri sebagai presiden dari Partai Demokrat ketika ia terbunuh di sebuah hotel di Los Angeles—beberapa saat setelah menyampaikan pidato kemenangannya dalam pemilihan pendahuluan di California pada 1968.

Kennedy adalah seorang senator AS dari New York dan saudara dari Presiden John F. Kennedy, yang dibunuh lima tahun sebelumnya.

Lima orang lainnya terluka dalam penembakan itu.

Sirhan Sirhan divonis bersalah atas pembunuhan tingkat pertama dan dijatuhi hukuman mati. Hukumannya diubah menjadi penjara seumur hidup, tempat Sirhan tetap berada setelah permohonan pembebasannya ditolak tahun lalu.

Magazine

SEE MORE>
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024

Most Popular

Daftar Saham Afiliasi Para Calon Menteri dalam Pemerintahan Prabowo
Ini Biaya dan Perbandingan Franchise Alfamart dan Indomaret
BI Masih Cermati Ruang Penurunan Suku Bunga Acuan
BI: Biaya Transaksi QRIS Gratis hingga Rp500 Ribu per 1 Desember 2024
Ini 3 Waktu Terbaik untuk Memulai Investasi Emas
Investor Asal Korsel dan Cina Bakal ke Indonesia Bawa Dana Jumbo