Timnas AMIN: Pertumbuhan Ekonomi Tinggi Tapi Tak Tekan Pengangguran

Ketidakmerataan masih menonjol.

Timnas AMIN: Pertumbuhan Ekonomi Tinggi Tapi Tak Tekan Pengangguran
Wakil Ketua Dewan Pakar Timnas AMIN, Amin Subekti (pakaian hitam) saat bincang bertema "Pengusaha Indonesia Jadi Tuang Rumah di Negeri Sendiri di IDN Media HQ, Jakarta, Selasa (5/12). Fortune Indonesia/Eko Wahyudi
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Wakil Ketua Dewan Pakar Tim Nasional Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN), Amin Subekti, menyoroti masalah belum meratanya pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

Dia mengambil contoh Provinsi Maluku Utara, yang pada 2022 tumbuh 22,94 persen, menurut Badan Pusat Statistik (BPS). Dengan pertumbuhan setinggi itu, katanya, belum dirasakan secara merata oleh warganya.

"[Pertumbuhan] itu paling tinggi di dunia [tapi] tidak tertranslasi ke dalam pengurangan tingkat pengangguran terbuka. Ini yang menjadi isu,” kata dia dalam diskusi bertajuk Pengusaha Indonesia Jadi Tuan Rumah di Negeri Sendiri di IDN Media HQ, Jakarta, Selasa (5/12).

Berdasarkan data BPS, tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Maluku Utara pada Agustus lalu mencapai 4,31 persen atau naik 0,33 persen dibandingkan dengan TPT Agustus 2022 yang mencapai 3,98 persen.

Seharusnya, menurut Amin, pertumbuhan ekonomi yang tinggi sejalan dengan pengurangan pengangguran dan penurunan angka kemiskinan.

Gagasan ekonomi yang diusung Timnas AMIN

Amin mengatakan pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar akan melakukan dua terobosan dalam sektor ekonomi, yakni melalui perbaikan apa yang terjadi sekarang, dan kemudian mengembangkan gagasan-gagasan baru dalam bidang ekonomi.

"Misalkan, pangan mahal ya. Bagaimana kita mengembangkan industri pangan yang lebih efisien, misalnya. Tantangan ke depan, tentu kita menghadapi bagaimana mengonversi langkah-langkah sekarang menjadi reindustrialisasi," kata Amin.

Dia menyatakan pasangan dengan nomor urut 1 tersebut menjanjikan terciptanya 15 juta lapangan pekerjaan baru pada rentang 2025–2029 jika terpilih dalam Pilpres 2024.

“Terus yang kedua adalah bagaimana adanya arus knowledge-based industry. Ini kaitannya dengan artificial intelligence. Ini anak-anak muda, relevan sekali, [dan berkaitan pula] dengan creative industry. Dan termasuk urusan masa depan adalah hal-hal yang terkait dengan transisi energi,” ujarnya.

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

Most Popular

WTO Buktikan Uni Eropa Diskriminasi Minyak Sawit Indonesia
Daftar 10 Saham Blue Chip 2025 Terbaru
Selain Bukalapak, Ini 7 e-Commerce yang Tutup di Indonesia
Israel Serang Gaza Usai Sepakat Gencatan Senjata, 101 Warga Tewas
Suspensi Saham RATU Resmi Dicabut, Jadi Top Gainers
Mengapa Nilai Tukar Rupiah Bisa Naik dan Turun? Ini Penyebabnya