Jakarta, FORTUNE - Perusahaan kendaraan listrik Tesla tetap berencana menanamkan investasinya di Indonesia. Namun, pabrikan milik Elon Musk itu baru bisa berinvestasi pada 2025 atau molor sekitar 1,5 tahun dari rencana semula. Tesla beralasan keputusan itu merujuk pada dinamika perekonomian global.
Tesla menyatakan penundaan investasinya juga berlaku di sejumlah negara lain, seperti disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, setelah bertemu dengan Elon.
“Ketegangan Amerika Serikat dan Cina soal Taiwan membuat [Tesla] hati-hati dalam berinvestasi,” ujar Luhut di Istana Negara, Senin (14/8).
Pun begitu, Luhut mengeklaim Indonesia tetap menjadi prioritas investasi Tesla meski rencana tersebut harus diundur. Indonesia sendiri telah memulai pendekatan dengan Tesla sejak 2020, dan bakal menjadi lokasi pembuatan baterai berjenis lithium untuk kendaraan listrik Tesla. “Ini akan ditandatangani jika semua negosiasi selesai,” kata Luhut.
Ketika disinggung mengenai nilai investasi pabrik baterai itu, Luhut masih enggan membeberkan. “Tunggu proses selesai. September akhir atau awal Oktober 2023,” ujarnya.
Penundaan investasi bukan hanya di Indonesia
Tesla juga menunda investasi Gigafactory di Mexico, yang telah diproyeksikan bakal menciptakan lapangan kerja untuk 6.000 orang.
Pada kesempatan lain, Luhut mengatakan alasan penundaan investasi Tesla di Indonesia adalah kelebihan produksi dan kondisi perekonomian global yang kurang baik saat ini.
“Kalaupun ada kita dengar di mana negara lain di Asia ini yang bekerja sama dengan Tesla, itu tidak lain hanyalah sebagai agen penjualan mobil saja. Kita pun kalau mau buat agen penjualan mobil bisa saja, tetapi bukan itu tujuan utamanya,” ujar Luhut.
Kerja sama dalam bidang jaringan telekomunikasi
Elon berencana datang ke Indonesia pada September atau Oktober tahun ini berkenaan dengan kerja sama SpaceX dan Kementerian Kesehatan untuk menyediakan koneksi internet di Puskesmas di seluruh penjuru Indonesia. Koneksi Starlink dari SpaceX bakal membantu akses 745 puskesmas yang berada di daerah yang sulit terjangkau jaringan internet.
“Saya sampaikan bahwa manfaat yang ditimbulkan jika Starlink beroperasi di Indonesia amat besar. Misalnya, infrastruktur kesehatan seperti akses internet di puskesmas daerah terpencil bisa membantu tenaga kesehatan melaporkan data-data faskes secara real time,” kata Luhut.
Dari 10.000 lebih Puskesmas yang ada di indonesia, terdapat sekitar 2.200 Puskesmas dengan 11.100 Puskesmas pembantu yang belum memiliki akses internet. Peningkatan konektivitas internet diharapkan dapat membuka akses yang lebih baik terhadap layanan kesehatan,
Akses internet juga diharapkan mendorong akses komunikasi antar daerah sehingga pelaporan dari fasilitas pelayanan kesehatan menjadi lebih mudah dan real time. Aktivitas ini juga akan mendorong digitalisasi transformasi kesehatan di Indonesia.