Kekayaan Mendikti Saintek Satryo Brodjonegoro, Ini Rinciannya

Profesor Satryo kini tengah jadi sorotan publik.

Kekayaan Mendikti Saintek Satryo Brodjonegoro, Ini Rinciannya
Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro (tengah) mengikuti rapat kerja dengan Komite III DPR RI. (ANTARA FOTO//Asprilla Dwi Adha)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • Pegawai Kemendikti Saintek di Jakarta menuntut keadilan atas pemecatan rekan mereka dan melakukan aksi demo "Senin Hitam".
  • Rekaman suara marah Satryo terhadap pegawai dan dugaan kekerasan di rumah dinasnya menggegerkan media sosial.
  • Kekayaan Mendikti Saintek Satryo Soemantri Brodjonegoro mencapai Rp46.050.000.000 atau Rp46 miliar menurut LHKPN terbaru.

Saat ini tengah viral aksi protes "Senin Hitam" yang dilakukan oleh pegawai Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi. Aksi tersebut digelar di depan Gedung Kemendiktisaintek, Senayan, Jakarta, pada Senin pagi (20/1).

Diketahui, para pegawai berkumpul untuk menuntut keadilan terkait pemecatan salah satu rekan mereka, Neni Herlina, yang menjabat sebagai Prahum Ahli Muda dan Pj. Rumah Tangga. Neni diduga diberhentikan oleh Mendikti Saintek, Satryo Soemantri Brodjonegoro

Jagat media sosial juga digegerkan oleh sebuah rekaman suara yang diduga Satryo sedang marah kepada pegawai di rumah dinasnya. Dalam rekaman juga terdengar suara benda yang dilemparkan dan suara seorang pegawai yang meminta maaf.

Salah satu yang juga disorot warganet adalah kekayaan Satryo Soemantri Brodjonegoro sebagai Mendikti Saintek RI. Berikut rincian Harta Kekayaannya berdasarkan LHKPN 2024.

Rincian kekayaan Satryo Soemantri Brodjonegoro

Dalam Laporan Harga Kekayaan Penyelenggara Negara  (LHKPN) per 7 Desember 2024, Mendikti Saintek Satryo Soemantri Brodjonegoro memiliki total harta kekayaan Rp46.050.000.000 atau Rp46 miliar.

Tanah dan bangunan di berbagai daerah

Satryo memiliki 7 bidang tanah dan bangunan dengan total Rp33 miliar. Pertama, ia memiliki tanah dan bangunan seluas 170 m²/170 m² di Kota Jakarta Selatan seharga Rp12.000.000.000 atau Rp12 miliar.

Satryo juga memiliki tanah dan bangunan seluas 130 m²/130 m² di Kota Jakarta Selatan seharga Rp6.250.000.000 atau Rp6,25 miliar. Kemudian, terdapat  tanah dan bangunan seluas 413 m²/250 m² di Kota Tangerang Selatan senilai Rp4 miliar.

Selanjutnya, ia juga memiliki tanah dan bangunan seluas 90 m²/130 m² di Kota Tangerang Selatan seharga Rp1,5 miliar. Disusul tanah dan bangunan seluas 445 m²/250 m² di Kota Buleleng senilai Rp3,5 miliar.

Kemudian ia memiliki tanah dan bangunan seluas 77 m²/92 m² di Kota Tangerang seharga Rp1,4 miliar serta tanah dan bangunan seluas 16.000 m²/1.000 m² di Kota Buleleng seharga Rp5 miliar.

Deretan mobil yang dimiliki

Bukan hanya tanah dan bangunan, Satryo Brodjonegoro juga memiliki beragam mobil senilai Rp1,4 miliar dengan rincian sebagai berikut:

  1. BMW X3 Tahun 2016, hasil sendiri, seharga Rp400 juta
  2. BYD SEAL Tahun 2024, hasil sendiri, seharga Rp700 juta
  3. Toyota Innova Reborn 2.0 G AT Tahun 2020, hasil sendiri, seharga Rp200 juta
  4. Ford Escape 2.3L Limited AT Tahun 2011, hasil sendiri, seharga Rp100 juta

Selain itu, ia memiliki kas dan setara kas sebesar Rp11 miliar. Dari semua aset dan kas yang Satryo Brodjonegoro yang dilaporkan di LHKPN, total kekayaannya sebesar Rp46.050.000.000.

Profil Satryo Soemantri Brodjonegoro

Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Satryo Soemantri Brodjonegoro saat jadi narasumber Semangat Awal Tahun 2025 by IDN Times, yang diadakan di IDN HQ, Jakarta, Kamis (15/1). (Dok. IDN)

Satryo Soemantri Brodjonegoro lahir di Delft, Belanda pada 5 Januari 1956. Satryo meraih gelar Ph.D di bidang teknik mesin dari University of California, Berkeley, pada 1985.

Setelah lulus, Satryo bergabung dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) sebagai ilmuwan dan telah menerbitkan lebih dari 99 publikasi ilmiah. Ia juga meraih berbagai penghargaan di bidang pendidikan dan riset, termasuk Medali Ganesha Bakti Cendekia Utama dari ITB pada 2010.

Karier Satryo di bidang pendidikan dan riset sangat cemerlang. Ia dikenal sebagai sosok dengan pengalaman luas, khususnya dalam reformasi pendidikan tinggi untuk meningkatkan mutu. Sebagai Ketua Jurusan Teknik Mesin ITB, ia memimpin implementasi proses evaluasi diri (self evaluation).

Di bawah kepemimpinannya, pembaruan pendidikan tinggi Indonesia dengan mengubah institusi pendidikan tinggi yang besar menjadi Badan Hukum Milik Negara (BHMN) mulai Desember 2000. Satryo juga menjabat sebagai Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi selama delapan tahun (1999–2007).

Sejak 2008, ia menjadi anggota Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) di Komisi Ilmu Rekayasa dan Kepakaran Mechanical Engineering, dan pernah menjabat sebagai Wakil Ketua AIPI pada periode 2013–2018. Saat ini, ia juga aktif sebagai dosen tamu di bidang Teknik Mesin di Toyohashi University of Technology, Jepang, dan ITB.

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

Most Popular

Saham RATU Kena Suspensi Kedua Kalinya, Berpotensi FCA!
4 Rekomendasi Saham Jelang Pelantikan Donald Trump, Beli?
10 Saham untuk Investasi Jangka Panjang
Harga Saham Bank Central Asia (BBCA) Hari Ini, 20 January 2025
Cara Menghitung Dana Pensiun Karyawan Swasta, Ini Simulasinya
Saham CBDK Kena UMA usai Naik 157%, Selalu Cetak ARA!