Presiden Prabowo Subianto optimistis Indonesia akan mencapai swasembada energi dan tidak lagi bergantung pada negara lain selama masa kepemimpinan lima tahun ke depan.
"Saudara-saudara sekalian, pemerintahan yang saya pimpin nanti akan fokus untuk mencapai swasembada energi,” kata Prabowo dalam pidato kepresidenan perdana di Sidang Paripurna MPR RI, Jakarta, Minggu (20/10).
Ia menuturkan bahwa swasembada atau kemandirian dalam sektor energi diperlukan Indonesia sebagai negara berdaulat, terutama di tengah ketegangan dan potensi perang yang bisa terjadi kapan saja.
Dalam situasi seperti itu, setiap negara akan lebih memprioritaskan kepentingan internalnya. Jika terjadi konflik, Indonesia akan menghadapi kesulitan dalam memperoleh sumber energi dari negara lain.
Presiden RI ke-8 tersebut menjelaskan, Indonesia dianugerahi oleh Tuhan Yang Maha Esa berbagai tanaman, seperti kelapa sawit, singkong, tebu, dan jagung, yang dapat diolah menjadi sumber energi tanpa bergantung pada negara lain.
Prabowo juga menyampaikan bahwa Indonesia memiliki banyak sumber energi, seperti geotermal, batu bara, dan air, yang melimpah di Indonesia.
Di sisi lain, presiden juga mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk bersatu dan bekerja sama demi kesejahteraan bangsa. Ia menekankan pentingnya mewujudkan agenda kemandirian pangan atau Swasembada Pangan.
“Saya telah mencanangkan bahwa Indonesia harus segera swasembada pangan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya," ujar dia.
Dalam situasi ketidakpastian global, Prabowo menilai banyak negara lebih mementingkan kedaulatan pangan negaranya, sehingga ketergantungan pangan terhadap negara lain harus segera diatasi oleh pemerintah.
Ia memproyeksikan Indonesia harus bisa lepas dari ketergantungan pangan dan mampu mewujudkan swasembada dalam empat hingga lima tahun ke depan.
“Kita harus mampu memproduksi dan memenuhi kebutuhan pangan seluruh rakyat Indonesia. Saya sudah mempelajari bersama pakar-pakar yang membantu saya. Saya yakin paling lambat empat sampai lima tahun kita akan swasembada pangan,” ungkap Prabowo.