APBN Defisit Rp77,3 Triliun pada Semester Pertama 2024

Belanja pemerintah pusat mencapai Rp997,9 triliun.

APBN Defisit Rp77,3 Triliun pada Semester Pertama 2024
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat mengikuti sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (24/6/2024). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • Defisit APBN semester I-2024 mencapai Rp77,3 triliun atau 0,34% PDB
  • Pendapatan negara baru mencapai Rp1.320,7 triliun atau 47,1% dari target APBN; belanja negara mencapai Rp1.398,0 triliun atau 42%
  • Penerimaan perpajakan turun 7,0% dibandingkan dengan tahun sebelumnya; belanja pemerintah pusat naik 11,9% dari periode sama tahun lalu

Jakarta, FORTUNE - Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) mengalami defisit Rp77,3 triliun atau 0,34 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sepanjang semester I-2024.

Ini lantaran pendapatan negara baru mencapai Rp1.320,7 triliun atau 47,1 persen dari target APBN sebesar Rp2.802,3 triliun; sementara belanja negara telah mencapai Rp1.398,0 triliun atau 42 persen dari target APBN yang sebesar Rp3.325,1 triliun.

"Sampai dengan semester I-2024, Defisit APBN masih terjaga sebesar Rp77,3 triliun atau 0,34 persen PDB, dengan keseimbangan primer masih mencatatkan surplus sebesar Rp162,7 triliun," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani saat Rapat Kerja dengan Badan Anggaran (Banggar) DPR, Senin (8/7).

Secara terperinci, pendapatan negara terdiri dari penerima perpajakan senilai Rp1.028,0 triliun atau 44,5 persen dari target APBN yang sebesar Rp2.309,9 triliun. Capaian tersebut turun 7,0 persen dibandingkan dengan periode semester I tahun sebelumnya yang sebesar Rp1.105,6 triliun. 

Kemudian, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) mencapai Rp288,4 triliun atau 58,6 persen dari target sebesar Rp492,0 triliun. Sama dengan penerimaan perpajakan, capaian PNBP semester I-2024 turun 4,5 persen dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp302,1 triliun.

Di sisi lain, belanja negara terdiri dari belanja pemerintah pusat yang sebesar Rp997,9 triliun atau 40,4 persen dari target Rp2.467,5 triliun. Jumlah tersebut naik 11,9 persen dibandingkan dengan periode sama tahun lalu yang sebesar Rp891,6 triliun.

Kemudian, transfer ke daerah (TKD) mencapai Rp400,1 triliun atau 46,7 persen dari target Rp857,6 triliun. Capaian ini naik 9,9 persen dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp364,1 triliun.

Belanja pemerintah pusat

Jika dilihat lebih mendetail, belanja pemerintah pusat mencapai Rp997,9 triliun hingga semester I-2024 disalurkan untuk belanja kementerian/lembaga (K/L) yang sebesar Rp487,4 triliun dan non-K/L yang sebesar Rp510,6 triliun.

Belanja pemerintah pusat tersebut naik 11,9 persen dan disalurkan untuk berbagai program mulai dari perlindungan sosial, pendidikan, dan kesehatan hingga subsidi energi untuk menjaga keterjangkauan harga dan daya beli masyarakat/dunia usaha.

Adapun belanja pemerintah pusat yang dirasakan langsung kepada masyarakat mencapai Rp762,1 triliun. Ini terdiri dari perlindungan sosial seperti Program Keluarga Harapan (PKH) yang mencapai Rp14,2 triliun dan Kartu Sembako yang sebesar Rp22,7 triliun; belanja kesehatan untuk penerima bantuan iuran JKN sebesar Rp23,2 triliun; dan belanja pendidikan untuk program Indonesia Pintar Rp8,1 trilun, KIP Kuliah Rp6,8 triliun, BOS (Kemenag) Rp5,6 triliun, serta bantuan operasional PTN sebesar Rp2,6 triliun.

Lalu, ada program keterjangkauan energi berupa subsidi BBM Rp8,7 triliun dan subsidi LPG 3 Kg Rp34,2 triliun; program pertanian berupa bantuan alat dan mesin pertanian pra panen Rp901,1 miliar, dan subsidi pupuk untuk 3,1 juta ton pupuk bersubsidi.

Ada pula belanja pembangunan/rehabilitasi Infrastruktur Rp75,2 triliun serta belanja untuk UMKM berupa UMKM subsidi bunga KUR untuk 2,4 juta debitur.

Related Topics

Defisit APBNApbn 2024

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024