BI Klaim Uang Rupiah Tak Bisa Dipalsukan, Keamanannya Diakui Dunia

Rupiah emisi 2022 dinobatkan uang kertas baru terbaik dunia.

BI Klaim Uang Rupiah Tak Bisa Dipalsukan, Keamanannya Diakui Dunia
Seorang Pelajar Memperlihatkan Pecahan Baru Rupiah/ ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani/rwa
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Bank Indonesia (BI) mengeklaim uang rupiah tidak bisa dipalsukan karena untuk mencetaknya menggunakan teknologi canggih yang hanya diketahui oleh bank sentral.

Desain keamanannya juga diakui secara global. Ini membuat uang rupiah tahun emisi 2022 dinobatkan sebagai seri uang kertas baru terbaik di dunia oleh International Association of Currency Affairs (IACA).

Prestasi tersebut berhasil diraih rupiah karena inovasi dan keunikan fitur keamanan, integrasi unsur sejarah dengan konten lokal yang berkaitan dengan negara penerbit, efektivitas dari integrasi fitur keamanan, serta estetika tampilan dan desain uang kertas.

“Pemalsuan rupiah tidak akan bisa mirip dari sisi apa pun,” kata Kepala Departemen Pengelolaan Uang BI, Marlison Hakim, dalam Festival Rupiah Berdaulat Indonesia (Ferbi), seperti dikutip Antara, Jumat (18/8).

Marlison menjelaskan terdapat tiga level tingkatan dalam mendeteksi keaslian uang rupiah.

Pertama, dari sisi yang kasat mata dan bisa dirasakan saat diraba. Kedua, dari sisi cash holder atau penggunaan uang yang dilengkapi dengan teknologi ultraviolet. Ketiga, deteksi menggunakan teknologi pada titik-titik tertentu yang hanya diketahui oleh BI.

“Untuk level pertama yang diraba dan dilihat saja sangat mudah membedakan mana yang uang asli dan mana yang uang palsu, belum ke level-level yang lain,” ujar Marlison.

Selain itu, proses pencetakan uang melibatkan tinta khusus yang tidak diperjualbelikan secara bebas serta mesin cetak yang juga khusus dan terbatas. Proses tersebut membuat aksi pemalsuan uang makin sulit dilakukan.

Modus pemalsuan uang umumnya konvensional 

Ia juga mengatakan modus pemalsuan uang umumnya sangat konvensional, hanya menggunakan laser printer dengan kertas biasa.

Sementara, rupiah didesain dengan teknologi khusus yang tidak bisa dideteksi oleh mesin lain untuk dicetak ulang, seperti melalui mesin fotokopi.

“Kalau hanya sekadar print laser saja, itu sudah tidak akan bisa. Kalau rupiah difotokopi, meski berwarna, tapi ada teknologi terkini yang kalau keluar hasilnya berwarna hitam. Karena di dalamnya ada sebuah teknologi tersembunyi,” ujar dia.

Pun begitu, Marlison mengakui kasus pemalsuan uang marak terjadi, termasuk di berbagai negara lainnya. Namun, dia yakin rupiah aman dari risiko pemalsuan uang.

“Kalau pemalsuan itu di setiap negara selalu ada, tetapi kalau rupiah itu sudah tidak akan bisa,” kata Marlison.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Mega Insurance dan MSIG Indonesia Kolaborasi Luncurkan M-Assist
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024
Booming Chip Dorong Pertumbuhan Ekonomi Singapura
Pimpinan G20 Sepakat Kerja Sama Pajaki Kelompok Super Kaya
Dorong Bisnis, Starbucks Jajaki Kemitraan Strategis di Cina