BI Sudah Himpun US$1,9 Miliar DHE SDA di Rekening Khusus TD Valas

Jumlah eksportir yang taruh DHE di TD Valas mencapai 132.

BI Sudah Himpun US$1,9 Miliar DHE SDA di Rekening Khusus TD Valas
Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti pada acara IFG International Conference 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Bank Indonesia (BI) mencatat US$1,9 miliar Devisa Hasil Ekspor (DHE) Sumber Daya Alam (SDA) telah terparkir di dalam negeri sejak kebijakan Term Deposit (TD) valas diluncurkan sebagai bagian operasi moneter pada 1 Maret 2023.

Angka tersebut terus mengalami peningkatan terutama setelah pemerintah memberlakukan PP No.36/2023 sejak Agustus lalu.

"Memang dari angka terus berlanjut peningkatannya. Posisi sekarang di US$1.856 juta, US$1,9 miliar. Bulan lalu cuma US$1,3 miliar," kata Deputi Gubernur Senior BI, Destry Damayanti, dalam konferensi pers Pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan Bulan Oktober 2023, Kamis (19/10).

Demikian pula dengan jumlah perusahaan yang terlibat untuk memarkirkan dana dala TD valas DHE. Jumlahnya, kata Destry, telah meningkat dari bulan sebelumnya yang hanya 122.

"Dari sisi perusahaan bulan lalu masih seratusan, sekarang sudah 132. Jadi, slowly but surely, memang meningkat, tapi memang kita perlu optimalisasi saja nanti," ujarnya.

Dalam kesempatan sama, Gubernur BI, Perry Warjiyo, mengatakan pihaknya masih terus mengumpulkan data jumlah DHE SDA yang telah ditaruh eksportir ke rekening khusus (reksus) dan rekening lain yang tersedia di luar kebijakan TD valas BI.

"(US$1,9 miliar) itu adalah DHE SDA yang dialihkan perbankan ke BI sebagai TD Valas DHE. Kami sedang mengumpulkan data-data berapa DHE SDA yang ditaruh oleh para eksportir ke rekening khusus, maupun rekening-rekening yang lain karena penampatannya ada beberapa tidak hanya reksus, tapi juga deposito valas bank juga ke promissory note yang diterbitkan LPII dan segala macam yang sedang kami lakukan," katanya.

Kebijakan TD Valas DHE

Term deposit valas yang berlaku sejak 1 Maret 2023 berupa penempatan DHE oleh eksportir melalui bank dan lembaga lain tersebut bertujuan untuk mendukung stabilitas nilai tukar rupiah dan mengurangi dampak inflasi impor.

"Mekanismenya adalah, eksportir menaruh term deposit ke bank, dan bank akan meneruskan term depositnya. BI akan tiap minggu terus menawarkan term deposit bagi perbankan agar perbankan memobilisasi DHE dan ditempatkan di rekening khusus," ujar Perry pada Februari 2023.

Perry menjelaskan jangka waktu deposito valas yang akan diberikan kepada eksportir adalah satu bulan, tiga bulan, dan enam bulan. Pemberian suku bunga deposito akan dilakukan secara kompetitif dengan memperhatikan indikasi suku bunga valas counterparty BI di luar negeri.

Tingkat suku bunga akan semakin besar untuk penempatan nominal valas yang lebih besar dan tenor yang lebih panjang. Selain itu, Bank Indonesia juga menawarkan agent fee bagi perbankan agar mereka memobilisasi lebih banyak DHE dan ditempatkan pada rekening khusus. 

Meski demikian, tingkat suku bunga serta agent fee tersebut akan dievaluasi secara berkala tiap tiga bulan.

"Inilah mekanisme pasar, dan mekanisme pasar memobilisasi DHE dan sekaligus memberikan insentif semakin lama, insentifnya lebih besar. Bagi bank maupun eksportir, suku bunga maupun agent fee semakin panjang, semakin besar. Semakin besar nominal juga semakin besar bunganya," katanya.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024