Jakarta, FORTUNE - Video "mandi beras" seorang pekerja Bulog viral di media sosial X sejak Senin (25/12). Rekaman berdurasi 15 detik yang diunggah akun @Pai_C1 tersebut mendapat berbagai respons negatif dari warganet hingga membuat Perum Bulog buka suara.
Manajer Humas dan Kelembagaan Perum Bulog, Tomi Wijaya, menjelaskan video oknum buruh yang mempermainkan beras tersebut terjadi di Gudang Bulog Banjar Kemantren 2 Surabaya Utara pada 19 Desember 2023.
Saat itu, para buruh tengah melakukan proses pengarungan kembali beras yang wadahnya sobek karena proses penanganan Beras Impor dari kapal hingga ke gudang. Selanjutnya, beras tersebut akan melalui pengolahan kembali di mesin rice-to-rice (RtR) milik Bulog.
Tomi menyatakan Bulog telah mengambil tindakan tegas atas ulah oknum tersebut. Ia juga menegaskan pihaknya berkomitmen memberikan pelayanan dan kualitas produk terbaik untuk masyarakat.
"Sudah kami telusuri dan diambil tindakan tegas terkait ulah oknum buruh di Gudang Banjar Kemantren Surabaya Utara tersebut," kata Tomi dalam keterangan resminya, Rabu (27/12).
Bulog pastikan pasokan aman
Terlepas dari video viral tersebut, Perum Bulog memastikan bahwa stok cadangan beras pemerintah untuk kebutuhan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 dalam kondisi sangat aman, dengan stok yang dikuasai Bulog mencapai 1,4 juta ton.
Selain menjaga stabilitas harga saat natal dan tahun baru, stok 1,4 juta ton tersebut juga akan digunakan untuk penyaluran hingga tahun depan.
Terkait ketahanan stok pada 2024, Presiden Joko Widodo sebelumnya memastikan bahwa Indonesia telah mengamankan impor 3 juta ton beras. Dalam pidatonya pada Seminar Nasional Outlook Perekonomian 2024, Jumat (22/12), dia bercerita bahwa pasokan tersebut berasal dari India dan Thailand, dengan jumlah masing-masing 1 juta ton dan 2 juta ton.
"Kepala Bulog dari India sudah menyampaikan kepada saya, sudah tanda tangan 1 juta ton," ujarnya.
Sementara kepastian pasokan beras impor dari Thailand, kata dia, berhasil diamankan atas permintaanya kepada Srettha Thavisin, perdana menteri negara tersebut, saat menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asean-Jepang.
"Saya dengar [dari dia] di [Thailand] ada stok. Kemudian saat di Holding Room saya menyampaikan keinginan untuk bisa impor dari Thailand. Saya sampaikan Indonesia butuh dua juta ton. Beliau kemudian siangnya telepon dengan timnya di Thailand, kemudian menyampaikan kepada saya sorenya, 'Presiden Jokowi, 2 juta ton Thailand siap mengirim ke Indonesia'," katanya.
Menurut Jokowi, upaya memastikan ketercukupan cadangan beras pemerintah untuk tahun depan sangat penting. Pasalnya, beras merupakan komoditas pangan strategis yang fluktuasi harganya sangat berpengaruh terhadap inflasi.
Apalagi, tahun ini Indonesia sempat kesulitan mencari tambahan cadangan beras pemerintah ketika produksi dalam negeri turun akibat El Nino. Pasalnya, di tengah kondisi tersebut, 22 negara melakukan pengetatan kebijakan terhadap ekspor komoditas pangan.
"Untuk mengamankan cadangan strategis ketahanan pangan kita, memang [impor] itu harus kita lakukan," ujarnya.