Ekonomi Q2-2024 Cuma Tumbuh 5,05%, Menkeu Sebut Akan Ada Stimulus Baru

Sepanjang semester I-2024, perekonomian tumbuh 5,08 persen.

Ekonomi Q2-2024 Cuma Tumbuh 5,05%, Menkeu Sebut Akan Ada Stimulus Baru
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat mengikuti sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (24/6/2024). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • Menteri Keuangan Sri Mulyani siapkan kebijakan untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024.
  • Pemerintah fokus pada stimulus untuk menjaga pertumbuhan pada kisaran 5,1 persen pada semester II.
  • Pertumbuhan ekonomi kuartal II didukung oleh sektor usaha penyediaan akomodasi, makan minum, transportasi, dan pergudangan.

Jakarta, FORTUNE - Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan pemerintah tengah menyiapkan sejumlah kebijakan untuk menjaga momentum pemulihan dan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024.

Dia menyampaikan keputusan tersebut selepas Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mencapai 5,05 persen pada kuartal II-2024.

"Tentu ini tidak mudah, pada saat perekonomian global cenderung mengalami pelemahan dan fragmentasi," ujarnya dalam keterangan pers usai Rapat Terbatas Rencana Kerja Pemerintah dan RAPBN Tahun 2025, Senin (5/8).

Menurut Sri Mulyani, kebijakan tersebut dibutuhkan sebagai stimulus untuk menjaga pertumbuhan pada kisaran 5,1 persen pada semester II mendatang yang takkan mudah. Pasalnya, perekonomian global tengah melemah dan kondisi tersebut berdampak pada aktivitas perekonomian domestik

Lantaran itulah pemerintah masih terus memperhatikan sejumlah faktor penggerak produk domestik bruto (PDB) seperti konsumsi rumah tangga, investasi, hingga ekspor dan impor. Meski demikian, dia belum dapat menyampaikan apa saja kebijakan yang telah disiapkan untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi tersebut.

"Kami nanti di semester kedua ini, yaitu kuartal ketiga dan keempat, akan terus melihat faktor-faktor untuk menjaga agar pertumbuhan ekonomi bisa terjaga pada tingkat 5,1 persen, bahkan kalau bisa mencapai 5,2 persen," katanya. 

Pertumbuhan ekonomi kuartal II ditopang oleh hampir semua sektor usaha, dengan pertumbuhan signifikan terjadi pada lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan-minum, yakni sebesar 10,17 persen. Setelahnya, ada sektor  transportasi dan pergudangan dengan pertumbuhan 9,56 persen.

Sementara dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Konsumsi Lembaga Nonprofit yang Melayani Rumah Tangga (PK-LNPRT) yakni 9,98 persen. Komponen pengeluaran terbesar selanjutnya adalah ekspor barang dan jasa sebesar 8,28 persen; diikuti pengeluaran konsumsi rumah tangga (PKRT) sebesar 4,93 persen; investasi (PMTB) sebesar 4,43 persen; dan belanja pemerintah (PKP) sebesar 1,42 persen. 

"Di sisi lain, komponen impor barang dan jasa tumbuh sebesar 8,57 persen," ujar Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, Moh Edy Mahmud.

Perekonomian Indonesia semester I-2024 terhadap semester I-2023 tumbuh 5,08 persen (ctc). Dari sisi produksi, lapangan usaha administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 10,25 persen. Sedangkan dari sisi pengeluaran, komponen PK-LNPRT mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 16,84 persen. 

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Mega Insurance dan MSIG Indonesia Kolaborasi Luncurkan M-Assist
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024
Booming Chip Dorong Pertumbuhan Ekonomi Singapura
Pimpinan G20 Sepakat Kerja Sama Pajaki Kelompok Super Kaya
Dorong Bisnis, Starbucks Jajaki Kemitraan Strategis di Cina