Ekspor RBD Olein Dilarang, Bahlil: Agar Pengusaha Tahu Diri

Larangan ekspor tak pengaruhi kinerja investasi.

Ekspor RBD Olein Dilarang, Bahlil: Agar Pengusaha Tahu Diri
Menteri Investasi/Kepala Bahlil Lahadalia (kiri) dan Menteri BUMN Erick Thohir (kanan) mengikuti rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (22/9/2021). ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/wsj.
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan kebijakan larangan ekspor minyak goreng dan RBD Olein adalah langkah terbaik yang bisa dilakukan pemerintah untuk memastikan ketersediaan pasokan dalam negeri. Menurutnya hal tersebut juga dilakukan agar pengusaha minyak sawit dan produk turunannya tahu diri dan patuh terhadap ketentuan di dalam negeri.

"Sistem dan regulasi sudah dikasih ada harga tertinggi, ada DMO, DPO, tapi masih melawan ya kita tutup ekspor sementara. Supaya pengusaha tahu diri, kalau negara ini ada yang mengatur, jangan anggap seolah-olah negara ini nggak ada yang bisa mengatur," ujarnya dalam konferensi pers, Rabu (27/4).

Hemat Bahlil, pemerintah sebenarnya enggan mengambil opsi larangan ekspor. Sayangnya pengusaha tak mau bergotong royong membantu pemerintah untuk mengamankan pasokan untuk kebutuhan domestik.

Hal itu terlihat dari kondisi kelangkaan pasokan minyak goreng beberapa waktu belakangan yang bahkan sampai memunculkan kasus dugaan korupsi. Lantaran hal itulah, pemerintah terpaksa melarang ekspor sebagai cara untuk menertibkan pengusaha.

Meski demikian, ia menegaskan bahwa pemerintah tidak akan membuat aturan yang sewenang-wenang ke pengusaha agar seluruh aturan diikuti. "Pemerintah tidak boleh sewenang-wenang pada pengusaha. Tapi, pengusaha juga harus tertib jangan atur pemerintah. Yang atur pengusaha adalah pemerintah," kata Bahlil.

Tak pengaruhi investasi

Pemerintah melepaskan harga minyak goreng kemasan ke mekanisme pasar . ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani

Bahlil juga menilai bahwa pelarangan ekspor bahan baku minyak goreng tak akan berpengaruh terhadap kinerja investasi di sektor kelapa sawit. Sebab, hingga saat ini pemerintah masih melakukan moratorium dan tak ada pembukaan lahan baru untuk tanaman monokultur tersebut.

"Pelarangan ekspor bahan baku minyak goreng, sampai hari ini nggak ada pengaruhnya. Karena sawit lagi kita moratorium nggak ada izin sawit lepas kawasan hutan," ungkap Bahlil.

Praktis, yang bisa dilakukan pengusaha sawit bisa melakukan replanting ataupun menggunakan lahan yang sudah diizinkan. "Jadi mereka hanya bisa melakukan replanting, dan memanfaatkan lahan yang diberikan izin sebelumnya yang belum penuh. Kalau yang sudah berjalan nggak mungkin dia setop," katanya

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Mega Insurance dan MSIG Indonesia Kolaborasi Luncurkan M-Assist
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Booming Chip Dorong Pertumbuhan Ekonomi Singapura
Dorong Bisnis, Starbucks Jajaki Kemitraan Strategis di Cina
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024
Pimpinan G20 Sepakat Kerja Sama Pajaki Kelompok Super Kaya