ESDM Pastikan Revisi Kebijakan Energi Nasional Rampung, Ini Bocorannya

Revisi KEN menyertakan pemanfaatan energi nuklir.

ESDM Pastikan Revisi Kebijakan Energi Nasional Rampung, Ini Bocorannya
Kantor Kementerian ESDM. Shutterstock/Shalstock
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • Revisi tersebut juga mengatur penggunaan kendaraan listrik dan upaya meningkatkan penggunaannya guna mengurangi ketergantungan terhadap minyak.
  • Pemerintah akan memaksimalkan penggunaan energi baru terbarukan, melakukan konservasi energi, efisiensi energi, dan pembangunan energy storage.

Jakarta, FORTUNEKementerian ESDM memastikan pembahasan revisi Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2014 tentang Kebijakan Energi Nasional telah rampung dan menunggu penetapan.

Kepala Balai Survei dan Pengujian Ketenagalistrikan, Energi Baru Terbarukan, dan Konservasi Energi Kementerian ESDM, Harris Yahya, menyatakan revisi tersebut mempertimbangkan target transisi energi yang telah dicanangkan pemerintah untuk mencapai net zero emission pada 2060.

“Kita kini memiliki target transisi energi. Selain itu, ketersediaan energi fosil dalam konteks ketahanan energi juga masih serupa dengan sebelumnya; keamanannya belum banyak ditingkatkan. Sehingga, kebijakan energi berikutnya ini sebenarnya sudah siap,” ujarnya dalam diskusi bertajuk Memperkuat Keamanan Kendaraan sebagai Upaya Mendorong Percepatan Ekosistem Kendaraan Listrik, Selasa (12/11).

Harris mengatakan Kebijakan Energi Nasional nantinya juga akan mengatur upaya meningkatkan penggunaan kendaraan listrik guna mengurangi ketergantungan terhadap minyak. Saat ini, sektor transportasi masih didominasi oleh penggunaan energi fosil, yaitu bahan bakar minyak.

Menurut Harris, transisi energi yang dijalankan pemerintah tidak hanya mencakup ketahanan dan kemandirian energi, tetapi juga aksesibilitas terhadap energi. Oleh karena itu, dalam pelaksanaannya pemerintah akan memaksimalkan penggunaan energi baru terbarukan.

“Karena Indonesia memiliki potensi yang sangat besar, kita juga akan melakukan konservasi energi dan efisiensi energi, termasuk di dalamnya penggunaan kendaraan ramah lingkungan. Dalam hal ini, kita bicara mengenai kendaraan listrik,” ujarnya.

Upaya lain yang akan didorong adalah pembangunan penyimpanan energi. Hal ini penting karena energi baru terbarukan yang bersifat intermittent membutuhkan kapasitas penyimpanan yang kuat.

“Ke depan, Indonesia akan membangun secara masif pembangkit energi surya. Kita tahu bahwa dua jenis pembangkit ini tidak dapat berdiri sendiri; mereka harus didukung oleh sistem penyimpanan yang kuat agar sistem secara keseluruhan menjadi lebih andal,” jelasnya.

Selain itu, energi nuklir juga telah dimasukkan dalam Kebijakan Energi Nasional yang baru sebagai alternatif energi yang akan dimanfaatkan pada masa mendatang.

“Ini untuk memenuhi kebutuhan energi kita yang semakin meningkat,” ujarnya.

“Kita bicara mengenai kendaraan listrik. Tentu upaya penggunaan kendaraan listrik ini bukan semata-mata gaya atau tren menuju transportasi yang berbeda dari sebelumnya, tetapi ada target penting untuk menjawab permasalahan yang ada saat ini,” katanya.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024