Jakarta, FORTUNE - Presiden Joko "Jokowi" Widodo meresmikan produksi Smelter PT Freeport Indonesia (PTFI) di Kawasan Ekonomi Khusus JIIPE, Gresik, Jawa Timur, Senin (23/9).
Dalam peresmian tersebut, Jokowi menyampaikan bahwa smelter tembaga PTFI akan mendorong peningkatan nilai tambah dari bahan mentah berkali-kali lipat.
Hal ini akan berdampak positif pada pendapatan perusahaan dan penerimaan negara, termasuk dari PPh badan, PNBP, royalti, PPh karyawan, pajak daerah, bea keluar, dan lainnya.
"Hilirisasi merupakan fondasi ekonomi baru Indonesia, sehingga kita tidak lagi bertumpu pada konsumsi domestik. Kita ingin beralih ke produktivitas perusahaan, baik BUMN maupun swasta," kata Jokowi.
Ia juga meyakini bahwa produksi smelter katoda tembaga dari grup MIND ID ini akan menciptakan banyak lapangan kerja. Untuk itu, ia berharap momentum ini akan melahirkan industri turunan di sekitar smelter, yang mampu memproduksi copper foil, kabel, dan produk turunan tembaga lainnya.
Dalam kesempatan sama, Menteri BUMN, Erick Thohir, mengatakan bahwa rampungnya proyek smelter baru PTFI menunjukkan komitmen kuat pemerintah terhadap program hilirisasi sektor pertambangan mineral. Ia juga menegaskan bahwa produksi katoda tembaga yang besar akan mendorong terciptanya industri semikonduktor di Indonesia.
"Semikonduktor adalah industri masa depan bagi Indonesia, karena bahan bakunya, seperti selenium, juga tersedia di sini," ujarnya.
Smelter PTFI dibangun sejak Oktober 2021 dan telah selesai sesuai dengan jangka waktu yang ditetapkan pemerintah. Smelter ini dilengkapi dengan unit refinery, unit pemurnian logam mulia, unit oksigen, unit asam sulfat, unit desalinasi, serta unit effluent and wastewater treatment plant untuk mendukung pemanfaatan maksimal bahan baku, produk samping, maupun limbah, sehingga mencapai proses peleburan dan pemurnian yang efisien.
Secara total, fasilitas ini memiliki kapasitas pemurnian hingga 1,7 juta ton konsentrat tembaga tiap tahunnya. Dengan demikian, total produksi katoda tembaga dari Indonesia akan mencapai 2 juta ton per tahun, menjadikan Indonesia produsen katoda tembaga terbesar keempat di dunia setelah Cina, Cile, dan Kongo.
Direktur Utama MIND ID, Hendi Prio Santoso, mengatakan perusahaannya selaku induk dari PTFI akan tetap konsisten mendukung inisiatif pemerintah dalam memperkuat hilirisasi dan industrialisasi di Indonesia.
Keberadaan pabrik pemurnian ini menjadi bagian dari strategi perusahaan untuk membangun dan mengembangkan aset hilirisasi demi kemajuan industri dalam negeri.
"Dengan demikian, posisi Indonesia akan semakin strategis. Kami akan terus mendorong pembentukan ekosistem industri di dalam negeri agar peningkatan nilai tambahnya dapat lebih optimal," ujarnya.