Jokowi Siapkan BLT Rp400 Ribu di Akhir 2024, Masih Digodok Sri Mulyani

Pemerintah juga siapkan bantuan beras Rp10 Kg per KPM.

Jokowi Siapkan BLT Rp400 Ribu di Akhir 2024, Masih Digodok Sri Mulyani
Menko Airlangga Hartarto dalam Rakor Transisi PCPEN, Kamis (26/1). (Tangkapan layar)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengatakan pemerintah telah menyiapkan bantuan langsung tunai yang akan diberikan pada masyarakat untuk menghadapi ancaman kenaikan harga pangan akibat kejadian alam El Nino, yang biasanya memicu kekeringan ekstrem.

Kebijakan tersebut dirancang bersama sejumlah paket kebijakan ekonomi lain untuk menjaga pertumbuhan ekonomi, mulai dari insentif pajak pertambahan nilai (PPN) untuk properti, bantuan beras hingga bantuan langsung tunai (BLT).

"Bantuan langsung tunai (BLT) untuk El Nino, lagi dimatangkan di Kementerian Keuangan," ujar Airlangga seperti dikutip Antara, Selasa (24/10).

Dia menjelaskan BLT senilai Rp200.000 tersebut akan diberikan pada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) untuk November dan Desember. Sehingga, total yang disiapkan pemerintah untuk tiap KPM mencapai Rp400.000.

Meski demikian, total anggaran yang dikeluarkan masih dalam tahap penggodokan oleh Menteri Keuangan.

Selain BLT, bantuan beras juga akan kembali diberikan pada Desember, yang jumlahnya 10 kilogram per KPM. Bantuan ini diberikan kepada 20 juta KPM yang telah terdaftar.

Antisipasi Kemenkeu

Pada kesempatan sama, Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, Febrio Nathan Kacaribu, menyatakan pemerintah akan menggenjot belanja APBN untuk menjaga ketahanan pangan.

"Inflasi kita memang turun bagus. Akan tetapi apabila kita lihat inflasi volatile food sedang meningkat lagi, dan harga bawang inflasi, tetapi harga cabai deflasi, lalu harga beras inflasi. Nah, jadi memang ada harga-harga spesifik yang harus ditangani," ujarnya.

Menurut Febrio, bantuan ketahanan pangan tersebut tidak hanya terkait dengan masalah domestik seperti tingginya harga beras, melainkan juga untuk membantu masyarakat menghadapi masalah harga akibat inflasi impor yang dipengaruhi kondisi global.

"Ini antisipasi yang kita bisa lakukan, memainkan APBN sebagai shock absorber ini contohnya. Bagaimana kita memastikan pada titik-titik tertentu yang sangat krusial ini, kita pastikan bahwa APBN itu siap untuk melakukan perannya," katanya.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024