Jakarta, FORTUNE - Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian terus mendorong percepatan penyelesaian berbagai pembangunan Infrastruktur yang masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN).
Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang Kementerian Kemenko Perekonomian, Wahyu Utomo, mengatakan skor infrastruktur Indonesia masih tertinggal dibandingkan dengan negara lain.
Padahal, syarat untuk menjadi negara maju yaitu skor infrastruktur harus mencapai 70 persen.
"Saat ini [Indonesia] masih sekitar 45 persen," ujarnya seperti dilansir Antara, Rabu (7/2).
Wahyu menyampaikan sepanjang 2016 hingga 2023, sebanyak 190 PSN dengan total nilai mencapai Rp1.515,4 triliun telah rampung.
"Di luar itu, ada juga proyek-proyek infrastruktur yang sudah selesai sebagian. Ini ada nilainya juga. Ada juga infrastruktur yang masih dalam konstruksi. Ini ada nilainya juga. Jadi, selama ini kita tidak hanya Rp1.500-an triliun, [mungkin] lebih dari itu karena ada yang sudah beroperasi sebagian dan masih konstruksi," katanya.
PSN sejak 2016
Secara terperinci, PSN yang selesai dibangun sepanjang 2023 berjumlah 37 proyek dengan total nilai mencapai Rp475,4 triliun.
37 proyek tersebut meliputi 7 bendungan, 3 pelabuhan, 5 jalan tol, 4 kawasan, 5 kereta, 3 bandara, 1 energi, 1 pendidikan, 1 teknologi, 5 Pos Lintas Batas Negara (PLBN), dan 2 ketenagalistrikan.
Jika dilihat berdasarkan tahun, pemerintah telah selesai membangun 20 PSN dengan nilai Rp33,3 triliun pada 2016. Kemudian, pada 2017 ada 10 PSN dengan nilai Rp61,4 triliun yang diselesaikan.
Lalu, pada 2018, terdapat 32 PSN senilai Rp207,4 triliun yang berhasil rampung, sementara pada 2019 30 PSN senilai Rp165,3 triliun bisa diselesaikan.
Kemudian, pada 2020, terdapat 12 PSN senilai Rp123,1 triliun yang selesai. Pada 2021, 24 PSN senilai Rp125,9 triliun bisa dirampungkan, sedangkan pada 2022 terdapat 25 PSN senilai Rp320 triliun yang selesai.