Kementerian ESDM Akan Ajukan Pendanaan Efisiensi Energi via JETP

Investasi efisiensi energi bisa buka lapangan kerja baru.

Kementerian ESDM Akan Ajukan Pendanaan Efisiensi Energi via JETP
Menteri ESDM, Arifin Tasrif, meresmikan Sekretariat JETP di Kementerian ESDM. (dok. Kementerian ESDM)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • Kementerian ESDM mengajukan pendanaan untuk efisiensi energi melalui skema Just Energy Transition Partnership (JETP).
  • Pendanaan diharapkan mendukung program efisiensi dan konservasi energi guna mencapai net zero emissions Indonesia pada 2060.
  • Dokumen CIPP JETP menyitir kajian potensi investasi dalam efisiensi energi yang berpotensi besar untuk menciptakan banyak lapangan pekerjaan.

Jakarta, FORTUNE - Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) tengah mengajukan pendanaan untuk Efisiensi Energi melalui skema Just Energy Transition Partnership (JETP).

Koordinator Pengawasan Konservasi Energi Direktorat Jenderal EBTKE, Endra Dedy Tamtama, mengatakan pendanaan tersebut diharapkan dapat mendukung program-pogram efisiensi dan konservasi energi sebagai salah satu upaya mencapai target net zero emissions Indonesia pada 2060.

"Kemarin pun kita sudah usulkan, termasuk tadi saya sampaikan untuk pembiayaan proyek efisiensi energi bahkan kalau nanti bisa sampai ke arah peralatan rumah tangga pun syukur-syukur alhamdulillah green financing apa pun bentuknya," ujarnya di Hotel 101 Suryakencana, Bogor (10/6).

Menurut Endra, berbagai program efisiensi energi yang dilakukan pemerintah hingga saat ini kurang dilirik dalam pendanaan transisi energi. Padahal, program-program tersebut membutuhkan biaya cukup besar.

Karena itu, dalam dokumen Comprehensive Investment and Policy Plan (CIPP) JETP, disebutkan bahwa sekretariat JETP akan membentuk Kelompok Kerja Efisiensi Energi dan Elektrifikasi.

Pasalnya, Sekretariat JETP juga berencana untuk lebih berkonsentrasi pada peran efisiensi energi, yang dapat membantu mengelola kebutuhan pasokan dengan lebih baik dan mendukung peta jalan dekarbonisasi.

"Sampai sekarang pembiayaan untuk efisiensi belum ada. Yang terkait program EBT sudah ada, tapi yang efisien belum ada. Makanya kita lagi push betul baik dari donor maupun JETP tadi kerja sama internasional supaya pembiayaan program efisiensi," katanya.

Dokumen CIPP JETP sendiri menyitir kajian potensi investasi dalam efisiensi energi yang berpotensi besar untuk menciptakan banyak lapangan pekerjaan.

Berdasarkan studi yang dilakukan International Energy Agency (2020), diperkirakan dana sebesar US$1 juta yang dikeluarkan untuk efisiensi energi dapat menciptakan rata-rata enam hingga 15 pekerjaan, tergantung pada sektornya.

Banyak pekerjaan yang berkenaan dengan efisiensi energi bersifat padat karya dan dapat dimobilisasi dengan cepat. Oleh karena itu, kebijakan fiskal untuk merangsang investasi dalam efisiensi energi sampai batas tertentu dapat memberikan kompensasi atas hilangnya pekerjaan selama transisi energi.

Related Topics

Efisiensi EnergiJETP

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024