Kemenhub Klaim Telah Reaktivasi 1.731 km/sp Jalur Kereta di Era Jokowi

Pembangunan dan rehabilitas sektor KA telan Rp223,8 triliun.

Kemenhub Klaim Telah Reaktivasi 1.731 km/sp Jalur Kereta di Era Jokowi
Ilustrasi rel kereta api. (Pixabay/M)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • Kementerian Perhubungan mereaktivasi jalur kereta api sepanjang 1.731 km/sp di 55 lokasi sejak 2015.
  • Kemenhub menyelesaikan sejumlah proyek pembangunan dan peningkatan infrastruktur kereta api selama hampir 10 tahun terakhir.

Jakarta, FORTUNE - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengeklaim terah mereaktivasi Jalur Kereta Api sepanjang 1.731 km/sp di 55 lokasi sejak 2015. 

Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, ketika menghadiri HUT ke-79 PT. Kereta Api Indonesia (PT. KAI) di Bandung, Sabtu (28/9).

"Dalam kurun hampir 10 tahun terakhir, Kemenhub telah berhasil menyelesaikan sejumlah proyek pembangunan dan peningkatan infrastruktur kereta api. Total panjang jalur kereta api yang telah dibangun mencapai 1.731,34 kilometer, tersebar di berbagai wilayah di Indonesia, yang meliputi pembangunan jalur dwi ganda, jalur ganda, jalur baru, dan reaktivasi," katanya dalam keterangan resmi yang dikutip Senin (30/9).

Selain pembangunan dan reaktivasi, Kemenhub juga telah melakukan peningkatan dan rehabilitasi (perawatan) jalur KA sepanjang 1.900 km/sp di 25 lokasi, serta elektrifikasi jalur sepanjang 522 km/sp. Adapun untuk pembangunan dan rehabilitasi sektor perkeretaapian selama 2015-2024, pemerintah telah memberikan pendanaan dengan anggaran sebesar Rp223,870 triliun.

Pemerintah juga telah memberikan public service obligation (PSO) sebagai bentuk pelayanan publik sektor perkeretaapian kepada PT Kereta Api Indonesia selama 2015-2024 dengan total sebesar Rp26,027 triliun.

"Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam meningkatkan konektivitas dan aksesibilitas transportasi kereta api di seluruh Indonesia," ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Budi Karya juga mendorong pengembangan inovasi teknologi dalam meningkatkan kualitas dan kapasitas sektor perkeretaapian. Berbagai inovasi yang telah dilakukan untuk pengembangan perkeretaapian di Indonesia, di antaranya tiga moda transportasi massal, baik perkotaan maupun antar kota, yang saat ini telah beroperasi: MRT Jakarta, LRT Jabodebek, dan Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung.

Menyangkut kereta cepat Whoosh, Budi Karya mengenangkan asal mula penamaan Whoosh yang merupakan akronim dari 'Waktu Hemat, Operasi Optimal, Sistem Handal'. Filosofi "Whoosh" berasal dari suara lesatan kereta cepat yang awam diucapkan, baik oleh masyarakat Indonesia maupun internasional.

"Kira-kira tiga pekan sebelum diluncurkan, kami cari nama Whoosh yang artinya cepat seperti kilat," katanya.

Magazine

SEE MORE>
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Maret 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024

Most Popular

Bagaimana Prabowo Tangani Beban Bunga Utang Tinggi Warisan Jokowi?
Skandal Keselamatan dan Recall di AS Ganggu Produksi Toyota Global
Aset Pegadaian Tembus Rp98,93 Triliun, Akhir 2024 Capai Rp100 T?
2 Sentimen Utama IHSG: Kabinet Prabowo dan Tren Suku Bunga
4 Direksi AMMN Jual 105,5 Juta Saham, Presdir Justru Beli
Sebelum Membeli, Ketahui Dulu Kelebihan dan Kekurangan Rumah Subsidi