Menteri PKP Usul Ada KRL Ekspres, Tak Perlu Berhenti di Banyak Stasiun

Terbuka atas usulan KRL Ekspres.

Menteri PKP Usul Ada KRL Ekspres, Tak Perlu Berhenti di Banyak Stasiun
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dan Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait (Ara) saat konferensi pers di Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (7/11). (Dok. BUMN)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • Layanan tersebut diharapkan membuat perjalanan lebih efisien dan bisa dibuat satu kali jalan tanpa titik pemberhentian.
  • Menteri BUMN Erick Thohir terbuka dengan usulan tersebut, tapi perlu dikaji lebih lanjut.

Jakarta, FORTUNE - Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait mengusulkan layanan kereta KRL Komuter Ekspres untuk memudahkan para pekerja yang tinggal di luar Jakarta. Menurutnya, layanan tersebut akan mempersingkat waktu tempuh para pekerja dari kota-kota satelit sekitar Jakarta yang biasa menggunakan KRL ke kantor. 

"Banyak rumah-rumah yang kecil di luar Jakarta. Dari tempat dia sampai Jakarta, naik kereta api itu sekitar 12 sampai 10 kali berhenti-berhenti. Padahal itu ribuan orang. Nanti saya usul Kementerian Perhubungan dan PT KAI agar yang seperti ini, dia bikin ekspres. Misalnya dari Maja ke Tanah Abang Ekspres jamnya setiap pagi jam 6, sore jam 6 juga atau jam 7 malam," ujar Maruarar, seperti dikutip Antara (28/11).

Menteri yang biasa disapa Ara tersebut juga mengatakan KRL Komuter Ekspres itu membuat perjalanan lebih efisien baik menuju maupun dari kantor. Bahkan jika perlu, layanan KRL dibuat satu kali jalan tanpa titik pemberhentian.

"Jadi, kita harus buat variasi bagaimana itu ekspres pada jam-jam tertentu. Nanti kalau ada yang besar-besar seperti itu, kita buat satu kali jalan, jadi enggak ada berhenti. Kita membuat strategi bagaimana lebih efisien, lebih cepat, lebih mudah, lebih murah buat rakyat." kata Ara.

Sementara itu, Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan terbuka dengan usulan yang disampaikan Ara. Namun, menurutnya, usulan tersebut perlu dikaji lebih lanjut, lantaran berkaitan dengan ketersediaan gerbong. Pihaknya pun belum merencanakan rute-rute mana saja yang bisa dilalui oleh KRL Ekspres.

"Kalau jumlah gerbongnya enggak cukup tidak maksimal. Nanti itu harus duduk sama Pak Menhub, Pak Dudy (Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi)," kata Erick.

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

Most Popular

Emas Menguat Setelah Data Inflasi AS Lebih Rendah Dari Ekspektasi
TikTok Diblokir Mulai 19 Januari 2025, Pengguna AS Beralih
WTO Buktikan Uni Eropa Diskriminasi Minyak Sawit Indonesia
Daftar 10 Saham Blue Chip 2025 Terbaru
Openspace Himpun Dana US$165 Juta, Siap Perluas Investasi Startup
Suspensi Saham RATU Resmi Dicabut, Jadi Top Gainers