Jakarta, FORTUNE - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menarik utang baru sebesar Rp23 triliun lewat lelang delapan seri surat utang negara (SUN) pada 6 Agustus 2024.
Direktur Surat Utang Negara Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kemenkeu, Deni Ridwan, mengatakan total penawaran masuk dalam lelang tersebut mencapai Rp66,93 triliun.
"Pemerintah memutuskan untuk memenangkan penawaran sebesar Rp23 triliun pada lelang SUN hari ini dengan mempertimbangkan yield SBN yang wajar di pasar sekunder, rencana kebutuhan pembiayaan tahun 2024, dan kondisi kas negara terkini," ujarnya dalam keterangan resmi, dikutip Rabu (7/8).
Deni menyatakan besarnya penawaran masuk dalam lelang tersebut menunjukkan optimisme investor atas solidnya kondisi perekonomian domestik.
"Minat investor pada lelang SUN hari ini sangat baik tecermin dari naiknya total incoming bids menjadi Rp66,99 triliun dari Rp57,19 triliun pada lelang SUN sebelumnya," katanya.
Dia pun mengatakan penerbitan SUN seri baru FR0103 dengan tenor 11 tahun sebagai calon SUN seri benchmark tenor 10 tahun untuk 2025 mendapat sambutan sangat positif. Penawaran seri tersebut mencapai Rp37,1 triliun atau 55,4 persen dari total penawaran, dan dimenangkan sebesar Rp10,65 triliun atau 46,3 persen dari total awarded bids.
"Incoming dan awarded bids seri tersebut merupakan yang terbesar pada lelang hari ini," katanya.
Kemudian, pemerintah juga kembali menawarkan seri Sustainable Development Goals (SDGs) Bond, FRSDG001, pada lelang SUN hari ini dan mendapat respons positif dari investor dengan incoming bids sebesar Rp1,04 triliun atau 1,55 persen dari total incoming bids.
Minat investor asing
Secara keseluruhan, minat investor asing pada lelang SUN itu tetap kuat dengan total incoming bids Rp10,7 triliun.
Mayoritas dari incoming bids terarah pada SUN tenor 11 tahun sebesar Rp6,42 triliun atau 60,03 persen dari total incoming bids investor asing, dan dimenangkan sebesar Rp1,84 triliun atau 45,19 persen dari total awarded bids investor asing.
"Demand investor secara keseluruhan masih dominan pada SUN tenor 5 dan 11 tahun, dengan jumlah incoming bids dan awarded bids masing-masing sebesar 71,25 persen dari total incoming bids dan 63,04 persen dari total awarded bids," kata Deni.
Seiring dengan meningkatnya minat investor dan membaiknya kondisi pasar SBN, Weighted Average Yield (WAY) obligasi negara yang dimenangkan pada lelang SUN kali ini turun 11–21 bps jika dibandingkan dengan level WAY pada lelang SUN sebelumnya.
"Sesuai dengan kalender penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) tahun 2024, lelang penerbitan SUN selanjutnya akan dilaksanakan pada tanggal 20 Agustus 2024," ujar Deni.