Jakarta, FORTUNE – Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Barat (Jabar), Ai Saadiyah Dwidaningsih, mengungkapkan bahwa pihaknya tengah merampungkan Jaringan Transmisi distribusi listrik proyek Fasilitas Pengolahan dan Pembuangan Akhir Sampah (TPPAS) Regional Legok Nangka.
Ini merupakan jaringan transmisi pertama yang dibangun pemerintah daerah dan merupakan bagian tak terpisahkan dari pembangkit listrik tenaga sampah di TPPAS tersebut.
"TPPAS Legok Nangka adalah proyek pertama yang diinisiasi pemerintah daerah yang membangun transmisi listrik," ujarnya dalam Forum Dialog Isu-isu Strategis Subsektor Ketenagalistrikan, Senin (14/10).
Dalam kesempatan tersebut, Saadiyah juga mengatakan bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah membuat rencana strategis subsektor ketenagalistrikan 2024–2026 yang menargetkan Konsumsi Listrik per kapita sebagai bagian dari indikator kinerja kepala daerah.
Dalam rencana tersebut, target konsumsi listrik per kapita di Jawa Barat dipatok sebesar 1.366 kWh/kapita, sementara jumlah konsumsi listrik secara total mencapai 69.142 GWh.
"Memang ada arahan untuk pencapaian konsumsi energi di 2030 sebesar 2.500 kWh per kapita, dan kami mencoba menerjemahkan di [rencana strategis] kami bahwa indikator kinerja gubernur adalah konsumsi listrik per kapita. Tentunya kami berharap didorong juga oleh sektor lainnya untuk meningkatkan jumlah energi produktif yang bisa meningkatkan perekonomian di Jabar," ujarnya.
Pada akhir Agustus lalu, pemerintah Jawa Barat melakukan peletakan batu pertama TPPAS Legok Nangka di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, dengan dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan.
Luhut mengatakan bahwa proyek TPPAS Legok Nangka mampu mengelola 2.000 ton sampah per hari dan diproyeksikan mampu menjadi pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa).
"Jadi, Legok Nangka itu mengelola 2.000 ton sampah sehari. Makanya enggak kebayang kalau jadi pembangkit listrik," katanya seperti dikutip Antara.
Lebih lanjut, dia menyebut Pemerintah Provinsi Jawa Barat juga akan menjalankan pengelolaan sampah di tempat pembuangan sampah terpadu (TPST) menggunakan insinerator untuk mengurangi timbunan sampah ke TPPAS Legok Nangka.
"Di [Jawa Barat] ada 17 TPST yang dibangun, mampu mengelola 1.281 ton sampah sehari. Kemudian, ada 10 insinerator dengan kapasitas pengelolaan 2.000 ton per hari. Makanya, insinerator lokal akan kita jalankan supaya mengurangi timbulan sampah yang dibuang ke Legok Nangka," ujarnya.