Pendapatan Debut "The Marvels" Terburuk dalam Sejarah MCU

Film "The Marvels" hanya raup US$47 juta di AS.

Pendapatan Debut "The Marvels" Terburuk dalam Sejarah MCU
The Marvels. (Doc: https://www.marvel.com/)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Film The Marvels gagal mencapai target pendapatan dalam debut akhir pekan pembukaannya di bioskop. Film terbaru semesta Marvel Cinematic Universe (MCU) hanya meraup sekitar US$47 juta secara domestik. Angka itu merupakan pendapatan masa debut terendah dalam sejarah waralaba MCU—yang kini sudah mencapai lebih dari 30 film.

Padahal, prediksi awal menyebutkan bahwa film ini akan membuka pendapatan pada kisaran US$75 juta hingga US$80 juta secara domestik, namun angka tersebut berkurang menjadi dalam rentang US$60 juta hingga US$65 juta menjelang pembukaan pada Jumat (17/11).

Sebagai perbandingan, film pendahulunya pada 2019, Captain Marvel berhasil meraup $153,4 juta dalam pekan debutnya. Sementara secara internasional, The Marvels berhasil mendapatkan US$63,3 juta dalam penjualan tiket, sehingga total pendapatan globalnya mencapai US$110,3 juta.

Kepada Fortune, David A. Gross, yang menjalankan firma konsultasi film Franchise Research Entertainment, menyebutnya sebagai "kejatuhan box office Marvel yang belum pernah terjadi sebelumnya." 

Selain The Marvels, rekor penjualan rendah sebelumnya untuk film Marvel yang dimiliki Walt Disney Co. adalah Ant-Man yang dibuka dengan US$57,2 juta pada 2015. 

Meski capaiannya buruk, The Marvels merupakan sekuel dengan anggaran lebih dari US$200 juta dari film blockbuster dengan pendapatan lebih dari US$1 miliar. 

The Marvels juga merupakan rilis MCU yang luar biasa dalam berbagai cara. Film ini, yang disutradarai oleh Nia DaCosta, adalah rilis MCU pertama yang disutradarai oleh wanita kulit hitam. Ini juga merupakan film Marvel langka yang dipimpin oleh tiga wanita Larson, Teyonah Parris, dan Iman Vellani.

David A. Gross menambahkan, penjualan tiket US$63,3 juta penjualan tiket di luar negeri, mungkin akan dianggap sebagai titik balik dalam MCU. "Selama bertahun-tahun, waralaba ini telah mengumpulkan US$33 miliar secara global sebuah poin yang diingatkan oleh Disney saat melaporkan pendapatannya pada hari Minggu," jelasnya.

Tetapi, dengan layar bioskop dan platform streaming yang semakin penuh dengan film dan seri pahlawan super, beberapa analis telah mendeteksi kelelahan baru pada penonton. Chief executive Disney, Bob Iger sendiri, telah berbicara tentang kemungkinan kelebihan Marvel. "Selama tiga setengah tahun terakhir, pertumbuhan genre ini berhenti," tulis Gross dalam buletin hari Minggu.

Box office

Bagaimanapun, ada sesuatu yang bergeser bagi para pahlawan super. Sebab, mahkota box office tahun ini tampaknya akan dipegang oleh Barbie yang menjadi smash terbesar tahun ini dengan pendapatan lebih dari US$1,4 miliar secara global untuk Warner Bros.

Guardians of the Galaxy Vol. 3 yang diluncurkan Marvel musim panas ini dengan US$118 juta sebelum akhirnya menghasilkan US$845,6 juta secara global. Spider-Man: Across the Spider-Verse milik Sony meraup US$690,5 juta secara global dan, setelah ulasan yang sangat positif, sangat diharapkan menjadi pesaing Oscar.

Pola biasanya teratur dari rilis MCU juga terganggu oleh mogok. Setelah beberapa penundaan terkait mogok, satu-satunya film Marvel yang saat ini ada di kalender studio untuk 2024 adalah Deadpool 3 yang akan dirilis pada 26 Juli.

Secara terpisah, setelah dua minggu berada di puncak box office, Five Nights at Freddy's dari Universal Pictures turun ke posisi kedua dengan US$9 juta dalam akhir pekannya yang ketiga. Adaptasi video game produksi Blumhouse ini telah mengumpulkan US$127,2 juta secara domestik.

Film konser The Eras Tour milik Taylor Swift menduduki peringkat ketiga dengan US$5,9 juta dari 2.484 lokasi dalam akhir pekannya yang kelima. Film ini, diproduksi oleh Swift dan didistribusikan oleh AMC Theatres, telah menghasilkan US$172,5 juta secara domestik dan US$240,9 juta secara global.

Priscilla karya Sofia Coppola tetap kuat pada akhir pekan kedua rilisnya. Film A24 ini, yang dibintangi oleh Cailee Spaeny sebagai Priscilla Presley dan Jacob Elordi sebagai Elvis, tetap berada pada posisi keempat dengan US$4,8 juta, hanya turun 5 persen dari minggu sebelumnya.

Killers of the Flower Moon karya Martin Scorsese, produksi Apple Studios yang didistribusikan oleh Paramount Pictures, mendapatkan US$4,7 juta pada akhir pekan keempatnya, membawa total pendapatan domestiknya menjadi sekitar US$60 juta. Meskipun cukup rendah untuk film berbiaya US$200 juta, Killers of the Flower Moon pada dasarnya adalah pernyataan musim penghargaan oleh Apple atas ambisi pembuatan filmnya yang semakin berkembang.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

IDN Channels

Most Popular

Mega Insurance dan MSIG Indonesia Kolaborasi Luncurkan M-Assist
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024
Booming Chip Dorong Pertumbuhan Ekonomi Singapura
Pimpinan G20 Sepakat Kerja Sama Pajaki Kelompok Super Kaya
Dorong Bisnis, Starbucks Jajaki Kemitraan Strategis di Cina