Jakarta, FORTUNE - Sebuah pesawat jatuh di Lapangan Sunburst Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang Selatan, pada Minggu siang, sekitar pukul 13.50 WIB.
Pada minggu sore, video dan gambar badan pesawat tersebut ramai diperbincangkan di media sosial lantaran jatuh tidak jauh dari jalan raya yang ramai.
Juru Bicara Kementerian Perhubungan, Adita Irawati, mengungkapkan pesawat jatuh tersebut bertipe Tecnam P2006T dengan nomor registrasi PK-IFP milik Indonesia Flying Club (Perkumpulan Penerbang Indonesia).
Sebelum mengalami kecelakaan, pesawat tersebut terbang dari bandara Tanjung Lesung, Banten, dan hendak menuju bandara Pondok Cabe, Tangerang Selatan.
"Pesawat PK-IFP dengan 3 (tiga) orang onboard (1 pilot, 1 kopilot dan 1 teknisi). Saat ini proses evakuasi korban telah selesai dan telah dibawa ke RS POLRI di Kramatjati untuk diidentifikasi lebih lanjut," ujar Adita dalam keterangan resminya, dikutip Senin (20/5).
Berdasarkan info dari pemilik pesawat, yakni Perkumpulan Penerbang Indonesia, korban kecelakaan tersebut adalah Capt. Pulu Darmawan (pilot), Capt. Suanda (co-pilot), dan Farid Ahmad (engineer).
Sejauh ini, Kementerian perhubungan masih mendalami penyebab jatuhnya pesawat dengan melakukan penyelidikan, yang digelar oleh Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
Adita sekaligus memberikan verifikasi bahwa pesawat jatuh tersebut bukan berasal dari Sekolah Penerbangan Curug yang berlokasi tidak jauh dari BSD.
KNKT akan menganalisis percakapan pilot
Ketua KNKT, Dr Ir Soerjanto Tjahjono, mengatakan pihaknya akan menganalisis percakapan pilot dengan petugas pengaturan lalu lintas udara untuk tahapan investigasi kecelakaan udara pesawat PK-IFP.
"Nanti menunggu informasi-informasi yang lain setelah apa yang kita bongkar, termasuk percakapan dengan menara pengawas. Itu nanti kita dengarkan," katanya seperti dikutip Antara.
Selain menganalisis percakapan antara pilot dan petugas menara pengatur lalu lintas udara, pihaknya juga akan memeriksa sejumlah serpihan yang ada dalam bagian pesawat PK-IFP tersebut.
"Kaim mencatat ada mesin yang jatuh di [tempat terjatuhnya pesawat]. Dan ada baling-baling yang jatuh," katanya. "Kami juga catat semua posisi-posisinya. Itu nanti dari posisi jatuhnya mencoba bagaimana sikap pesawat ketika terakhir sebelum menabrak pohon."