Jakarta, FORTUNE - PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) (PT PII) melakukan penjaminan untuk proyek tol JORR Elevated Cikunir-Ulujami di DKI Jakarta dan Jawa Barat, Selasa (17/10).
Komitmen tersebut ditandai dengan penandatanganan beberapa perjanjian kerja sama oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, yang bertindak sebagai penanggung jawab proyek kerja sama (PJPK).
Penandatanganan tersebut juga melibatkan Direktur Utama PT PII, M. Wahid Sutopo, yang bertindak sebagai penyedia penjaminan pemerintah, dan Direktur Utama PT Jakarta Metro Ekspressway, Omar Dani Hassan, yang merupakan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) di bawah Kementerian PUPR, Jakarta.
Basuki mengungkapkan pentingnya pembangunan jalan tol tersebut meski Indonesia telah memiliki 71 ruas jalan tol dengan panjang sekitar 2.800 km. Menurutnya, pembangunan jalan tol ini adalah bagian dari upaya untuk mencapai visi Indonesia maju pada tahun 2045, dan akan memerlukan konektivitas yang lebih baik dalam 20 tahun mendatang.
Basuki juga mendorong perbaikan tata kelola yang lebih baik, tanpa korupsi, serta perhatian pada estetika dan penghijauan jalan tol. Ia berharap bahwa proyek tol JORR Elevated Cikunir-Ulujami dapat menjadi contoh jalan tol yang lebih baik dan maju di masa depan.
Jadwal konstruksi dimulai Juli 2024
Wahid Sutopo menjelaskan bahwa penandatanganan perjanjian penjaminan dan regres pada proyek ini akan memberikan kepastian dan kenyamanan bagi investor yang ingin berinvestasi di dalamnya. PT PII akan memberikan penjaminan terhadap risiko-risiko seperti keterlambatan pengadaan tanah, penyesuaian tarif, serta risiko politik.
Selain itu, skema KPBU yang diadopsi pada proyek ini diharapkan dapat mempercepat pembangunan infrastruktur jalan tol yang sangat dibutuhkan, meningkatkan mobilitas, distribusi, dan dampak ekonomi positif bagi masyarakat.
Sementara itu, Omar Dani Hassan menekankan peran penting pengelolaan aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola dalam investasi infrastruktur.
Proyek JORR Elevated Cikunir-Ulujami, dengan panjang 21,44 km dan nilai investasi Rp21,25 triliun, bertujuan meningkatkan kapasitas jalan, mengurangi kemacetan, dan memperkuat jaringan jalan tol di Jabodetabek.
Jadwal konstruksi dimulai pada Juli 2024 hingga Maret 2027, dengan pengoperasian dijadwalkan pada April 2027. Proyek ini akan memiliki 3 on/off ramp yang diharapkan dapat mengurangi beban kepadatan lalu lintas pada JORR lama.