Jakarta, FORTUNE - Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait mengatakan empat taipan Tanah Air telah menyatakan kesiapannya untuk mendukung program tiga juta rumah pemerintah. Hal itu disampaikan saat ia mengundang keempat pengusaha tersebut ke rumahnya pada Minggu (27/10).
Empat pengusaha dimaksud adalah Prajogo Pangestu, pemilik Barito Pacific; Garibaldi "Boy" Thohir, pemilik Adaro; Franky Oesman Widjaja, bos Sinar Mas; dan Sugianto Kusuma (Aguan), pendiri Agung Sedayu.
"Tadi malam saya undang empat pengusaha besar ke rumah saya,...[dan] keempatnya [berkomitmen] untuk membangun dan membantu rumah bagi rakyat Indonesia," ujarnya dalam Diskusi Program 3 Juta Rumah Pemerintahan Prabowo-Gibran, Senin (28/10).
Dalam kesempatan tersebut, Ara—sapaan akrab Maruarar—juga menyampaikan bahwa pemerintah akan menyiapkan pembiayaan kreatif untuk pembangunan perumahan. Salah satunya adalah model kerja sama pembangunan untuk corporate social responsibility (CSR), yang pembangunan huniannya dilakukan oleh swasta dan hasilnya diberikan kepada masyarakat.
"Nanti saya perlu sekali ini. Di sini ada bagian kerja sama CSR. Modelnya macam-macam. Nanti ada tanah dari bank, sitaan dari siapa, yang bangun kita. Kalau model di Tangerang, tanahnya dari swasta yang bangun juga swasta, kemudian diserahkan gratis kepada rakyat. Modelnya bisa beda-beda. Bisa nanti, tanahnya dari swasta yang bangun dari pihak kita, yaitu dari perumahan," ujarnya.
Menurut Ara, pemerintah harus bisa mengakomodasi keterlibatan seluruh pihak dalam menyukseskan program tiga juta rumah. Karena itu, kemudahan perizinan juga menjadi kunci penting dalam menjalankan program kementeriannya ke depan.
Ia juga menitikberatkan pemberantasan korupsi dan pungli serta efisiensi dalam program-program perumahan pemerintah ke depan. Dengan demikian, harapannya harga rumah di Indonesia bisa lebih terjangkau bagi masyarakat.
"Pak Prabowo mengatakan 45 persen APBN bocor. Kalau kita paling tidak di kementerian kita bisa buat tidak bocor. Artinya, harga rumah bisa turun, enggak? Ayo dong bantu saya," katanya
Ara juga menyampaikan optimismenya atas kesuksesan program tiga juta rumah dengan melibatkan banyak pihak. Namun, hal tersebut tidak bisa dikerjakan hanya dengan mengandalkan pidato dan janji, melainkan juga kerja keras.
"Kalau di keyakinan saya, iman tanpa tindakan sama saja dengan mati. Iman harus dengan tindakan. Jadi kita enggak suka basa-basi. Gotong royong membangun untuk rakyat," jelasnya.
Untuk itulah, ia akan memberi contoh dengan menyumbang 2,5 hektare tanah miliknya di wilayah Tangerang untuk dibangun menjadi kawasan perumahan.
"Dan yang membangun adalah pengusaha lain, bangunannya dan juga isinya. Mudah-mudahan delapan bulan lagi kita sudah bisa serahkan kepada berapa ratus masyarakat di situ. Dan saya minta ini jadi model. Nanti mungkin 10 persen TNI berpenghasilan rendah, ASN berpenghasilan rendah, dan guru berpendapatan rendah," ujarnya.