Jakarta, FORTUNE - Presiden Joko Widodo melantik Yuliot Tanjung sebagai Menteri Investasi di Istana Negara, Jakarta, Kamis (18/7). Yuliot dilantik berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 45 M Tahun 2024 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Wakil Menteri Kabinet Indonesia Maju Periode 2019-2024.
Bersama Thomas Djiwandono dan Sudaryono yang juga dilantik masing-masing sebagai wakil menteri keuangan II dan Wakil Menteri Pertanian, Yuliot mengucap sumpah jabatannya dipandu oleh Presiden.
Yuliot bukan orang baru di Kementerian Investasi. Sebelum dilantik sebagai Wakil Menteri Investasi, Ia menempati jabatan fungsional sebagai Penata Kelola Penanaman Modal Ahli Utama Kementerian Investasi/BKPM.
Pria kelahiran Padang Panjang, 7 Oktober 1963, ini sebelumnya menjabat sebagai Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal sejak September 2023 hingga Juni 2024.
Semasa di Kedeputian tersebut, Yuliot fokus pada pencapaian realisasi investasi dan fasilitasi penyelesaian permasalahan investasi yang dihadapi oleh perusahaan.
Di samping itu, ia pernah menjabat sebagai Deputi Bidang Pengembangan Iklim Penanaman Modal sejak Oktober 2020-September 2023.
Karier Yuliot semasa di Kementerian Investasi/BKPM berawal pada 1988, yang kemudian menjabat sebagai Kepala Kantor Perwakilan BKPM di Taiwan, Kepala Biro Perencanaan dan Informasi, Direktur Promosi Dalam Negeri, Direktur Pengendalian Pelaksanaan Wilayah II, dan Direktur Deregulasi.
Adapun latar belakang pendidikannya adalah lulusan sarjana Produksi Ternak Universitas Andalas dan Magister Manajemen Sekolah Tinggi Manajemen PPM.
Usai pelantikannya, Yuliot Tanjung mengatakan bahwa dia ingin memastikan bahwa investasi tetap lancar pada masa transisi ke pemerintahan Prabowo Subianto.
"Tentu, nanti bagaimana kontribusi investasi terhadap pertumbuhan, baik pada masa transisi tahun 2024, kami juga mengantarkan untuk pemerintahan baru nanti kelancaran investasi, peningkatan investasi bagi pertumbuhan perekonomian. Itu yang menjadi fokus tugas kami," kata Yuliot usai dilantik, seperti dikutip Antara.
Selain itu, ia mengatakan pada sisa masa pemerintahan Joko Widodo, pihaknya tetap mengawal berbagai target investasi yang telah ditetapkan dapat tercapai.
"Tugas kami ke depan adalah bagaimana kami mengawal berbagai kebijakan investasi dan juga mengoordinasikan berbagai kebijakan dengan kementerian/lembaga," ujar Yuliot.