Rosan Sebut RI Butuh Investasi Rp9.830 Triliun untuk Dorong Hilirisasi

28 komoditas strategis untuk hilirisasi telah dipetakan.

Rosan Sebut RI Butuh Investasi Rp9.830 Triliun untuk Dorong Hilirisasi
Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Perkasa Roeslani bersiap mengikuti rapat yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (25/11). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • Indonesia membutuhkan investasi US$618 miliar untuk mendukung hilirisasi 28 komoditas strategis hingga tahun 2040.
  • Nilai investasi tersebut diharapkan meningkatkan Produk Domestik Bruto (PDB) hingga US$235,9 miliar.
  • Investasi sebesar Rp13,528 kuadriliun diperlukan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen dalam kurun waktu 2025-2029.

Jakarta, FORTUNE – Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Perkasa Roeslani mengatakan Indonesia membutuhkan US$618 miliar atau setara dengan Rp9.830 triliun (kurs Rp15.870 per dolar AS) untuk mendukung hilirisasi 28 komoditas strategis hingga tahun 2040.

Nilai investasi tersebut diproyeksikan memberikan dampak signifikan terhadap perekonomian, dengan peningkatan Produk Domestik Bruto (PDB) hingga US$235,9 miliar atau sekitar Rp3.743 triliun.

“Kita lihat total investasi yang dibutuhkan sangat besar. Hingga tahun 2040, angka yang sudah tercatat adalah US$618 miliar,” ujarnya dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Investasi 2024, Rabu (11/12).

Dari total investasi tersebut, ia merinci, sekitar US$498,4 miliar di antaranya dialokasikan untuk hilirisasi mineral yang mencakup nikel, timah, tembaga, besi baja, bauksit, mangan, batu bara, dan lain-lain. Kemudian, sekitar US$68,3 miliar dialokasikan untuk sektor minyak bumi dan gas bumi, serta US$51,3 miliar untuk sektor perkebunan, kelautan, perikanan, hingga kehutanan.

“Dan yang ini, kembali lagi, yang paling penting adalah menciptakan lapangan pekerjaan, kurang lebih mencapai 3 juta lebih lapangan pekerjaan baru. Selain itu, ekspor juga diproyeksikan mencapai US$857,9 miliar,” terang Rosan.

Adapun 28 komoditas strategis yang didorong untuk hilirisasi tersebut meliputi nikel, timah, tembaga, bauksit, besi baja, emas, perak, batu bara, aspal Buton, pasir silika, mangan, kobalt, logam tanah jarang, minyak bumi, gas bumi, kelapa sawit, kelapa, karet, cokelat, pala, bahan bakar nabati (biofuel), kayu, getah pinus, udang, ikan TCT, ikan tilapia, rajungan, rumput laut, dan garam.

Sebagai informasi, sebelumnya Rosan menyampaikan bahwa Indonesia membutuhkan investasi sebesar Rp13,528 kuadriliun atau sekitar US$900 miliar untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen dalam kurun waktu 2025–2029.Angka tersebut, berdasarkan perhitungan Kementerian Perencanaan dan Pembangunan Nasional, mensyaratkan pertumbuhan realisasi investasi sekitar 16,75 persen per tahun dalam lima tahun ke depan.  

Magazine

SEE MORE>
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024

Most Popular

Daftar Saham Lo Kheng Hong, Sektor Keuangan hingga Energi!
BRI Diduga Kena Bashe Ransomware, Data Nasabah Aman?
Negosiasi Merger 2 Raksasa Honda-Nissan Dikabarkan Dimulai Pekan Depan
Daftar 15 Stimulus Ekonomi Untuk Kesejahteraan Masyarakat Tahun Depan
MR. DIY Resmi IPO, Bidik Punya Lebih dari 1.000 Toko di 2025
Jahja Setiaatmadja Komentari Kabarnya Menjadi Komisaris BCA