Jakarta, FORTUNE - PT Trans Jabar Tol (TJT), badan usaha jalan tol ruas Ciawi-Sukabumi, kembali mengoperasikan ruas tol Ciawi–Sukabumi Seksi 2 Cigombong–Cibadak secara fungsional tanpa tarif per Selasa (24/9).
Pengoperasian fungsional tanpa tarif ini dilakukan setelah Seksi 2 ditutup pada April lalu.
Sebelumnya, Seksi 2 Cigombong–Cibadak juga telah dioperasikan fungsional tanpa tarif sejak 6 Agustus 2023, namun sempat ditutup untuk penanganan permanen pada KM 64+400, yang progresnya kini telah mencapai 100 persen.
"Kami berharap dengan beroperasinya kembali jalan tol Ciawi–Sukabumi Seksi 2 (Cigombong-Cibadak) dapat mempermudah akses masyarakat dari dan menuju Sukabumi, serta mempercepat waktu tempuh perjalanan yang sebelumnya terganggu," ujar Direktur Utama PT Trans Jabar Tol, Abdul Hakim Supriyadi, dalam keterangan resminya, dikutip Rabu (25/9).
Jalan tol Ciawi-Sukabumi memiliki panjang total 54 km dan telah dibangun sepanjang 27,25 km, terbagi menjadi dua tahap: Seksi 1 (Ciawi-Cigombong) sepanjang 15,35 km yang telah beroperasi sejak 2018, dan Seksi 2 (Cigombong-Cibadak) sepanjang 11,9 km, yang sebelumnya telah beroperasi tanpa tarif sejak 6 Agustus 2023.
Dengan dibukanya Seksi 2 ini, perjalanan dari Cigombong ke Cibadak yang sebelumnya memakan waktu 1 jam kini menjadi hanya 10 menit. Seksi ini juga sangat bermanfaat, terutama bagi pengendara yang menuju Pelabuhan Ratu dan Kota Sukabumi.
Jalan Tol Ciawi-Sukabumi diharapkan dapat memberikan manfaat besar bagi masyarakat Jawa Barat, khususnya di wilayah Bogor dan Sukabumi. Tol ini meningkatkan konektivitas dari Jalan Tol Jakarta-Bogor-Ciawi, menjadi jalur distribusi logistik yang efisien dari Sukabumi menuju Bogor dan Jakarta.
Selain meningkatkan konektivitas, tol Ciawi-Sukabumi juga mendukung pengembangan wilayah serta pemerataan ekonomi daerah melalui sejumlah destinasi wisata populer di Bogor dan Sukabumi, seperti Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Lido, Geopark Ciletuh, Kawasan Pelabuhan Ratu, Situ Gunung, serta beberapa wisata alam lainnya.
Dampak lain adalah berkurangnya kepadatan lalu lintas di jalan nasional. Tol Bocimi sendiri diproyeksikan menjadi salah satu gerbang utama menuju wilayah Jabodetabek dari arah selatan.