Jakarta, FORTUNE - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menyebut investor Arab Saudi berminat mengucurkan modal US$85 juta atau sekitar Rp1,33 triliun (kurs Rp15.744/US$) untuk mengembangkan gim lokal.
Keinginan tersebut disampaikan setelah Kemenparekraf mempromosikan Industri Gim dalam negeri pada gelaran Tokyo Game Show 2024 pada September lalu.
"Kita terus promosikan (gim lokal). Kemarin baru pulang dari Tokyo Game Show, dan sudah mendapatkan minat investasi sekitar US$85 juta dari Arab Saudi," ujarnya dalam Rapat Koordinasi Percepatan Pengembangan Industri Gim Nasional, Senin (7/10).
Sandiaga mengatakan nilai ekonomi industri gim global sangat besar dan diprediksi akan mencapai US$500 miliar pada 2030, meningkat hampir 70 persen dibandingkan dengan 2024.
Permasalahan utamanya, saat ini ekosistem gim lokal ini belum terbentuk kuat oleh gim nasional. Pasar gim Indonesia sendiri dikuasai oleh gim asing dengan persentase mencapai 99,5 persen.
"Jadi hampir total dominasi. Sehingga tujuan utama Perpres ini adalah mendorong penguatan gim lokal sehingga kita bisa mencapai target 70 persen pasar dalam negeri kita," ujarnya.
Menurut Sandi, program percepatan pengembangan gim nasional merupakan amanat dari Peraturan Presiden (Perpres) No.19/2024.
Untuk menjalankan tugas tersebut, sejumlah strategi telah didiskusikan Kemenparekraf bersama Kementerian Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenkomarves) dan tengah ditindaklanjuti.
Namun, ia menyadari bahwa untuk bisa meraih pangsa pasar industri gim lokal hingga 70 persen, dibutuhkan kerja keras dan kerja sama dari berbagai pihak.
"Kalau kita "total football" untuk industri game ini kita juga bisa kuasai 70 persen game dalam negeri melalui K/L, Pemda, BUMN, BUMD dan institusi pendidikan ini semua lintas kementerian lembaga hadir di sini," ujarnya.
Sandi juga mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo menginginkan agar rencana aksi daerah untuk pengembangan gim lokal mulai dijalankan.
Saat ini, sudah ada 11 daerah yang menginisiasi implementasi Perpres kita melalui 7 pilar pengembangan gim nasional tersebut mulai dari pengembangan SDM, pembiayaan dan permodalan, promosinya, riset dan pengembangan sampai ke aktiviasi game, perangkat kerasnya, hingga perlindungan pasar.
"Apakah kita harus mulai melindungi pasar kita karena kalau enggak itu uangnya selalu mengalir ke luar negeri tanpa bisa memberikan manfaat kepada ekonomi kita. Ini adalah bagian daripada kita untuk menjadi jawara juga di Asia Tenggara," katanya.
Berdasarkan catatan Kemenparekraf, program implementasi Perpres tersebut sudah berjalan 62,2 persen dan sudah selesai 21,6 persen.
"Menyisakan sekitar 16 persen yang masih berprogres. Ini nanti mohon bantuan kementerian/lembaga terkait terutama Kementerian Keuangan, Kementerian Investasi untuk program yang masih tertahan ini nanti kita pastikan bisa kita selesaikan seusia dengan amanat Perpres ini," ujarnya.